"I-iya, Ky. Pokonya aku minta maaf, ya. Ah, iya. Pasti kakakmu juga nanyain kepulangan kami yang tiba-tiba. Padahal, tadinya kita itu mau agak lama di rumah kamu. Ya, sambil ngobrol-ngobrol gitu, lah. Hehe. Tapi, gara-gara aku, semua jadi gagal, hehe," jawab Dinda.
Dinda sebenarnya bingung. Ia sudah meminta maaf, namun belum memberi alasan mengapa ia bersikap seperti itu pada Rizky. Tak mungkin jika ia harus mengatakan yang sejujurnya pada cowok itu. Meskipun, rasa suka itu bukanlah rasa yang cukup dalam, namun tetap saja ia malu untuk mengungkapkannya. Ia berharap, Rizky tak menanyakan hal itu lebih jauh.
"Ah, nggak usah dipikirin, Din. Udah, yang penting kita kedepannya baik-baik aja lagi. Nggak enak kalau ada perselisihan, hehehe," balas Rizky.