Situasi semakin memanas. Kini, Galih bersikap seakan tak peduli dengan apa reaksi teman-temannya di sekolah akibat perbuatannya. Berkali-kali Keysha mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman mantan pacarnya itu, namun gagal. Ia terlalu lemah untuk mengalahkan tenaga Galih yang sangat kuat.
"Kamu jawab, atau aku nggak akan lepasin tangan kamu sampai bel sekolah bunyi sekalipun," ancam Galih.
"Galih tolong, aku nggak main-main, tangan aku sakit banget," jawab Keysha dengan mata yang berkaca-kaca.
Tentu saja beberapa murid di sana tak tinggal diam melihat kejadian itu. Mereka mencoba menghampiri Galih namun ada seseorang yang lebih dulu menghampirinya.
"Lepasin," ujar Devin dengan pandangan tajam di depan Galih.
"Oh, mau jadi pahlawan? Sengaja urang kaya gini sama Keysha supaya mancing kamu keluar. Kamu kan cowok yang selalu dekat-dekat jeung kabogoh urang," balas Galih menggunakan bahasa sunda campuran. (Urang=saya, kabogoh=pacar, jeung=sama/dengan)