Langit mendung seakan berkata kalau hari ini bukanlah hari yang baik. Hati seseorang yang sedang berdiri sambil menangis di depan jendela kamarnya sedang tak karuan. Apakah ia akan pergi ke sekolah pagi ini, atau tidak? Ia berperang melawan dirinya sendiri untuk tak bolos sekolah. Namun, kedua kakinya terasa sangat berat untuk melangkah meskipun sudah menggunakan seragam lengkap yang melekat di tubuhnya.
"Tas! Hayu atuh?! Nanti, kamu kesiangan!" teriak bapak Gugun ayahnya Tasya.
"I-iya, Pak!" sahut Tasya dari dalam kamar.
Suaranya sedikit gemetar. Air mata pun ia hapus dengan terpaksa agar tak ada yang tau kalau ia sedang menangis terutama bapaknya.
"Tumben, lama pisan siap-siap nya, biasanya jam segini kita udah berangkat, loh."
Tasya menundukkan kepala di depan bapaknya yang sedang mengenakannya helm. Tanpa menjawab, ia pun segera naik ke boncengan motor jadul milik bapaknya tersebut.