Beberapa hari berlalu, Rizky dan Kania sudah mulai mengenal anak lainnya di sekolah. Hal itu terlihat karena mereka adalah anak-anak yang pandai berbaur dengan satu sama lain. Hanya di awal masa sekolah saja Kania sering bersama Rizky. Lagi pula, meskipun bersahabat, mereka tak harus selalu berdua kemana-mana, kan?
Suatu pagi, Rizky sedang berjalan di lorong sekolah menuju kelasnya.
"Pagi, Kak Dinda."
Langkah Dinda terhenti saat mendengar suara sapaan dari arah belakangnya. Dinda berbalik hendak mencari tau siapa yang baru saja menyapanya itu.
"Eh, Rizky. Pagi juga, mau kemana?" tanya Dinda sambil memasukan ponsel ke dalam saku yang sebelumnya ia pegang.
"Ke kelas, Kak. Oh, ya. Kakak tuh berarti saudara kembarnya Devin, ya?"