"Devin, Dinda! Makan siang dulu, yuk! Makanannya udah siap loh!" Fera berteriak dari ruang makan pada anak kembarnya. Tak berapa lama kemudian, Dinda datang lebih dulu dari pada Devin. Tentu saja begitu, karena Dinda sudah kelaparan sejak tadi.
"Mama masak apa, sih? Perasaan tadi mama belum jawab pertanyaan Dinda," tanya Dinda sambil mengamati beberapa menu makanan yang semerbak wanginya di atas meja.
"Ya ini aja, seperti yang kamu lihat. Cah kangkung, sambal terasi dan tahu tempe goreng," jawab Fera.
"Terus? Yang itu?" Dinda menunjuk beberapa menu lainnya yang tertutup rapat di ujung meja.
"Itu menu lain. Kamu sama Devin makan yang tudung sajinya sudah dibuka aja."
"Kok banyak banget menunya?" tanya Dinda lagi.
"Ihhhhh, kamu ini banyak nanya banget, deh. Temen mama mau dateng ke sini. Itu makanan buat mereka. Din, panggil Kakak kamu. Kok belum dateng juga, sih?!" perintah Fera.
"Yah, Ma. Bentar lagi juga Kak Devin dateng, kok. Masalahnya, Dinda udah laper banget, nih."