Saking menahan malu dan tak bisa berkata-kata lebih lagi, ibu Karin hanya bisa menangis sambil menundukkan kepalanya di hadapan Daffa.
"Sa-saya, nggak tau lagi harus ngomong apa, Pak. Bapak dan istri Bapak sungguh sangat baik pada anak saya," jelas ibu Karin sambil nangis sesegukan. Ia lalu melanjutkan kalimatnya kembali.
"Bukannya saya mau menolak rejeki, Pak. Tapi, saya takut kalau nantinya Karin akan berbuat yang tidak-tidak melebihi ini. Saya sangat takut sekali. Apalagi, saya tidak melihat penyesalan dari dirinya saat dia menceritakan semua ini pada saya," lanjut ibu Karin.
"Ibu, tenanglah. Ini, silahkan minum dulu agar ibu bisa lebih tenang," ujar Daffa sambil menyodorkan segelaa air mineral pada wanita tersebut.
Glek ….
Isak tangis wanita itu perlahan mereda. Tanpa waktu lama, Daffa memanfaatkan momen tersebut untuk mulai berbicara lagi padanya.