"Sis, pikirkan baik-baik, ya? Semua keputusan ada di tanganmu. Pilih jawaban sesuai dengan kata hatimu," ucap Andi saat berada di depan rumah Siska mengantarnya pulang.
"Iya. Makasih banyak, Ndi," balas Siska.
"Sama-sama. Aku pulang dulu," pamit Andi.
"Hati-hati," balas Siska.
Entah apa yang dirasakan Siska. Ia bingung dengan hatinya sendiri. Ia sangat ingin menerima lamaran Andi namun, ia merasa ada sesuatu yang janggal di hatinya. Sifat Andi sungguhlah manis, caranya memperlakukan ia dan mamanya malam ini sangat di luar dugaan. Meskipun ini terkesan sebagai sesuatu yang indah untuk sebagian orang, tapi, sikap Andi masih belum berubah seperti saat awal-awal mereka pacaran. Apa yang sebenarnya terjadi pada Andi?
"Fer, sorry ganggu malem-malem."
"Nggak apa-apa. Kebetulan, aku juga lagi nunggu adaffa pulang kerja, jadi masih bangun. Kenapa?"