"Pa, Papa nggak harus kaya gini, Pa?!"
Melihat yang dilakukan papanya, Putri juga tak kuasa menahan tangis. Baru sekali seumur hidup sang papa melakukan ini padanya. Ia tak menyangka kalau papanya akan melakukan hal ini. Seburuk apa pun kelakuan sang papa, Hartono tetaplah ayah yang mengurusnya selama ini. Mengenar sogok menyogok, Putri memang baru tau dan cukup terkejut dengan hal itu. Namun, ia mencoba memandang sisi positifnya kalau sang papa rela melakukan hal buruk itu demi busa mengurus Putri dengan tangannya langsung.
Tapi, di sisi lain Putri tak begitu heran kalau hak asasinya jatuh ketangan Hartono. Karena, saat ia umur enam tahun, ia pernah memergoki sang mama dengan lelaki yang dikenalnya di dalam kamar saat papanya sedang bekerja di luar kota. Namun, ia tak menceritakan hal ini pada papanya. Tak heran jika sampai dewasa pun Putri memiliki kebiasaan yang kurang baik. Karena, dampak dari trauma mendalam yang ia simpan seorang diri hingga saat ini.