Acara makan pagi kali ini dipenuhi oleh canda tawa. Arasha tidak menyangka keluarga Arland yang terkenal dengan harta berlimpahnya ini ternyata sangat ramah. Bahkan, Arasha bisa dengan mudah beradaptasi di sini. Seolah dia sudah sangat sering untuk datang.
Dia disambut dengan baik. Arasha suka itu. Semuanya menghargai Arasha. Tidak ada satupun tatapan cemoohan dari mereka. Yang ada justru tatapan kagum.
Sibuk makan, Rosea tiba-tiba saja membahas tentang pesta ulang tahun ayahnya yang akan diadakan nanti malam.
"Asa dan Arland habis ini tidak ada acara 'kan?" Tanya Rosea.
Arasha menggelengkan kepalanya. Lagipula rencana kemana? Dia di sini juga karena Rosea. Yang mana agenda satu-satunya dia di sini adalah ikut memeriahkan acara ulang tahun Tuan Zeas, ayah Rosea.
"Gak ada, Mami. Lagipula Arland lagi sakit." Jawabnya sambil melirik Arland yang sibuk makan. Pria itu tidak bicara sepatah katapun padanya. Dipastikan dia sedang marah.