Hari demi hari berlalu. Tak terasa, kandungan Arasha sudah mencapai usia delapan bulan. Dan di bulan-bulan yang terasa berat ini, Azriel malah jatuh sakit. Putranya terkena demam berdarah. Memang, di cuaca penghujan seperti ini, demam berdarah sedang marak terjadi. Dan Riel salah satu korbannya.
Alhasil, Riel harus dirawat. Awalnya dia di rawat di rumah sakit. Sayangnya itu hanya bertahan dua hari karena Riel memberontak dan meminta pulang. Alhasil, Riel sekarang di rawat di rumah saja oleh seorang perawat pribadi dan dokter keluarga.
Selama Riel sakit, dia tidak bisa lepas dari ibunya. Padahal, Arasha sendiri sedang kesusahan dengan kehamilannya sendiri yang semakin besar.
Arasha sulit untuk sekedar bergerak mengingat perutnya yang besar. Selain itu, dia juga sering ke kamar mandi.
"Gak mau! Mommy gak boleh pergi… hiks… Riel nanti mati gimana?!" Teriak Riel, melarang Arasha yang hendak ke kamar mandi. Hanya ke kamar mandi. Itupun kamar mandinya ada di dalam kamar Riel.