"Mommy! Riel nanti tenggelam!" Riel terus mengoceh ketakutan. Dia takut tenggelam. Padahal, ibunya ada di sini, memeganginya. Meski sesekali Arasha jahil hampir melepaskan putranya, tetap saja dia tidak akan melakukannya. Dia hanya mengerjai Riel. Dan Riel panik sendiri.
"MOMMY!"
"Hahahahhaha! Iya, ampun-ampun. Sorry, okay?" Sahut Arasha, memegang Riel lebih kencang lagi.
"Jangan gitu, Mommy. Kalau Riel tenggelam nanti yang ngehabisin uang Mommy siapa coba?!" Oceh bocah sok dewasa ini. Bicaranya ituloh, kadang super duper pedas.
"Mommy habisin buat Mommy sendirilah. Buat siapa lagi coba? Mommy bisa jalan-jalan, Mommy bisa—"
"Hish! Dimana-mana ibu sayang anaknya, Mommy!"
"Mommy sayang sama kamu. Kata siapa Mommy gak sayang wle?" Arasha menjulurkan ludahnya.
Tak mau kalah, Riel membalas. "Kata Riel wle… kalau Mommy sayang, seharusnya Mommy gak ninggalin Riel kemarin-kemarin! Mommy ninggalin Riel!"