153.
"Bye Mah!" Angel sudah turun dari mobil. Wanita paruh baya tersebut memasuki rumahnya, menyisakan keluarga kecil ini di dalam mobil mahal milik Arland.
Arland, si pemilik sekaligus pengemudi tengah meneguk sebotol air mineral sebelum nantinya berkendara kembali untuk pulang ke rumah. Sedangkan Arasha, sang istri duduk di sampingnya sembari memangku Riel, putranya.
"Land, bisa minta tolong mampir di supermarket sebentar gak? Ada keperluan yang harus aku beli." Tanya Arasha.
Arland melirik Arasha, berdeham singkat. "Hm."
Sejak Angel turun dari mobil, senyum Arland seketika terbenam. Benar-benar tak ada lagi. Surut bagai air yang sengaja dikuras.
Pria itu kembali datar, cuek, dan penuh emosi. Bahkan, satu kata yang keluar dari mulut Arasha saja bisa membuat Arland jengkel.
Keheningan menerpa. Dengan Arasha yang sibuk mengusap rambut Riel. Putranya itu sudah tidur nyenyak, kelelahan karena terlalu aktif hari ini.