Pintu bioskop yang terbuka membuat semua orang orang yang akan melihat film yang akan diputar tersebut memutuskan untuk memasuki bioskop itu termasuk sang gadis.
Semua orang yang semula duduk di depan bioskop tersebut perlahan mulai memasuki bioskop tersebut namun Alam masih tak kunjung bergerak untuk memasuki bioskop tersebut karena dirinya yang masih sok dan ragu akan apa yang akan terjadi jikalau sang gadis tersebut mengetahui bahwa lelaki yang selalu bertukar pesan dan teleponan Ria dengannya adalah guru pembimbingnya sendiri mungkin saja sang gadis tersebut sangat cocok dan tak mau lagi menemui atau bahkan bertukar pesan dengan lelaki tersebut hal yang membuat Alam merasa tak rela.
Uswatun mendudukkan pantasnya di kursi yang memang tertera di tiket tersebut sembari menoleh ke kiri dan kanannya berharap agar ada seseorang di sekitarnya yang juga duduk di deret tersebut.