Chereads / Troublemaker Sekolah / Chapter 9 - Khilaf~

Chapter 9 - Khilaf~

"saya mohon sentuh saya pak adam" Pinta Riana kepada Adam Dengan suara lirih nan menggoda.

Adam yang mendengar apa yang diminta oleh sang siswi secara tiba-tiba kepadanya pun dibuat sangat kaget.

Adam pun menjadi salah tingkah, ia bingung dan khawatir dengan kondisi siswi yang sekarang tengah bergelayut manja di lehernya sambil memperlihatkan raut wajah terangsang.

Adam dilema dihadapkan dengan dua pilihan antara memilih membebaskan rasa sakit dan tak nyaman yang sekarang ini dirasakan oleh Riana dengan cara menyentuhnya atau tidak.

Sebenarnya Adam sudah agak curiga dengan gerak-gerik yang ditunjukkan oleh siswinya tersebut saat berada di ruang kepala sekolah tadi.

Sebab dari mengapa Adam sedari tadi hanya diam dan tak angkat bicara sedikit pun di ruang kepala sekolah tadi adalah karena dirinya begitu fokus melihat tingkah laku dari siswi pujaan hatinya yang menurutnya tak biasa.

Wajah Riana yang memerah dengan wajah yang lesu seperti menunjukkan wajah penuh hasrat.

Tetapi apa yang difikiran Adam saat itu langsung ia tepis.

Tak mungkin bukan seorang remaja seperti mereka mengetahui dan bahkan bisa membeli obat semacam itu hanya untuk 'mengerjai' atau melukai teman sebaya mereka sendiri fikir Adam.

Tetapi melihat dari reaksi tubuh Riana ia pun menjadi sangat yakin bahwa apa yang sedari tadi difikirkannya benar.

Gadisnya akan dijebak oleh teman sekolahnya dengan sesuatu yang amat sangat tidak dipercayainya bisa dilakukan oleh siswi 18 tahun.

Memikirkan hal tersebut membuat Adam sangat geram dan murka. Pasti ia akan membalas apa yang telah mereka perbuat pada gadisnya ini.

Tapi nanti karena sekarang Adam sangat kebingungan, bukannya ia tak menginginkan apa yang ditawarkan oleh siswinya tersebut dan membantu Riana lepas dari rasa tak nyaman yang membelenggunya , malah sebaliknya ia sangat ingin sekali mencumbu Riana yang sekarang terlihat tak berdaya.

Tetapi ia juga takut bahwa ia tak bisa mengontrol hasrat yang ada di dirinya dan malah merusak siswi yang masih mempunyai masa depan yang panjang di pelukannya ini.

Ketika Adam masih sibuk berfikir ia pun merasakan lembab dibibirnya.

Iya Riana tengah berusaha menyentuhkan bibirnya ke bibir milik Adam.

Adam yang tak siap pun seketika memberikan jarak pada wajah mereka.

Gerakan Adam yang menjauhkan bibirnya dari bibir Riana membuat si gadis cemberut dengan muka memelas seakan meminta.

Adam yang selama ini tidak terlalu tertarik memiliki hubungan dengan seorang wanita tiba-tiba dibuat kepayahan dengan seorang siswi 17 tahun yang selalu membuat ulah dan 'sialnya cantik ini.

Pertahanan diri Adam pun seketika runtuh karena tatapan erotis siswi di depannya saat ini.

Perlahan tapi pasti mulai Adam mendekatkan bibirnya ke bibir Riana.

Cup

Pria itupun mulai mencium bibir siswinya tersebut.

Adam mulai menggerakkan bibirnya perlahan menghisap bibir bawah Riana.

Aroma buah melon yang manis dari parfum yang dikenakan oleh Riana tercium oleh indera penciuman adam dan mampu memabukkan dan menggugah birahi dari pria dewasa tersebut.

Manis buah yang ia rasakan dari bibir gadis kecil di pelukannya ini malah semakin membuat Adam hilang kendali.

Mereka seakan lupa dengan status yang mereka punya dan mencoba bersama-sama mencari kepuasan untuk diri sendiri.

Ciuman yang awalnya lembut tersebut berubah semakin menuntut dan intens.

Mereka saling memagut bibir lawannya dengan tanpa adanya jeda.

Bunyi kecipak yang ditimbulkan dari bibir yang saling beradu tersebut memecahkan keheningan pada ruang Bk tersebut.

Perlahan tangan Adam yang semulanya berada di pinggang Riana perlahan naik menuju kancing seragam gadis berambut gelombang itu.

Sambil terus memagut bibir siswi tersebut tangan Adam Dengan perlahan tapi pasti membuka satu demi satu kancing yang berada di baju seragam milik Riana.

Ketika kancing baju seragam yang dikenakan Riana sudah terbuka semua dan menampilkan bra hitam berenda miliknya, mereka pun melepaskan tautan bibir mereka.

Adam pun menatap sang siswi seakan meminta persetujuan dari Riana.

Karena tidak melihat tidak adanya penolakan Adam pun mulai meloloskan seragam yang dikenakan Riana dan membuangnya ke sembarang tempat.

Diangkatnya pinggul Riana dan didudukkannya siswi itu di pangkal paha milik pria matang tersebut.

Dada putih nan bersih yang membusung di depannya membuat Adam meneguk salivanya.

Melihat jakun sang guru yang naik turun seakan membuat Riana tergoda.

Dikecup dan dihisapnya jakun Adam Dengan lembut oleh Riana, hal tersebut membuat libido Adam naik berkali-kali lipat.

Adam yang tak tahan pun memutuskan untuk membuka bra hitam yang dikenakan oleh gadis dipangkuannya tersebut.

"Saya janji saya tidak akan berbuat lebih lagi dari ini,ana" ucap Adam sambil melepas bra Riana.

Setelah melempar bra yang entah kemana, Adam pun mulai mengecup dahi ana berlanjut ke dua pipi, mata dan berakhir di bibir gadis itu.

Dikulumnya bibir yang sudah setengah bengkak tersebut dengan perlahan.

Tangan Adam pun terangkat untuk meremas dada siswi didepannya dengan lembut.

Dilepaskannya ciuman mereka oleh Adam, kepala Adam perlahan menunduk kemudian menjilat lalu mengulum puting payudara milik Riana.

Riana pun seketika melenguh dan menggerak-gerakkan pinggulnya di pangkal paha Adam.

'siksaan yang sangat nikmat' batin Adam bergejolak.

Keadaan mereka pun semakin memanas sampai lenguhan panjang sang siswi menghentikan aktivitas mengulum Adam.

Seriously, ia bahkan belum menyentuh bagian bawah dari gadis tersebut dan ia sudah mencapai puncaknya?.

Batin Adam frustasi.

Adam melihat Riana yang kini menyatakan kepalanya di dada milik adam dengan nafas mulai teratur.

Ya Riana tertidur.

Adam pun hanya mampu terdiam sambil melihat wajah damai siswi yang kini tengah berada dipangkuannya tersebut.

Dibaringkannya tubuh Riana yang kini telah tertidur ke sofa yang tadi diduduki oleh mereka.

Adam pun mulai mencari seragam yang tadi dilemparnya asal kemudian memakaikannya ditubuh polos si pembuat masalah tersebut.

Adam pun kemudian beranjak dari tempatnya kemudian duduk di sisi lain sofa tersebut.

Entah bagaimana jadinya jika bukan ia yang menuntaskan 'nafsu' Riana melainkan orang lain.

Memikirkan hal tersebut sontak membuat Adam merasa sangat marah dengan apa yang dilakukan siswi-siswi atau kita bisa saja memanggil mereka 'bedebah' saja, karena seorang siswi tidak mungkin melakukan sesuatu yang diluar ekspektasi tersebut.

Adam pun mengambil telepon genggam miliknya dan kemudian mendikal nomor seseorang.

Ketika sambungan telepon sudah terhubung tanpa basa-basi adam pun mengatakan pada dipenerima telfon

"Saya mau kamu mencari tau semua tentang siswi di sekolah pelita yang bernama Riana Dewi dan juga apa hubungannya dengan siswi bernama Karin" ucap Adam.

Tanpa menunggu jawaban dari orang yang di telfonnya adam pun memutuskan panggilan telfon tersebut secara sepihak.

Dilihatnya lagi siswi di depannya sekarang yang nampak masih tertidur tetapi anehnya bola matanya bergerak-gerak seakan memaksakan matanya untuk terpejam.

"Sampai kapan saya harus menunggu  kamu yang pura-pura tidur ini hm?"