Akhirnya setelah sekitar 3 jam berlangsung selesai sudah hukuman yang harus dijalani oleh seorang siswi pembuat onar tersebut.
Huh..
Hukuman yang sangat melelahkan untuknya. Sebenarnya capek yang dimaksud disini bukan hanya untuk fisiknya saja melainkan capek secara batin juga.
Bagaimana tidak capek batin karena sedari tadi sepanjang dirinya dan sang 'guru' bk tersebut membersihkan ruangan tersebut, dirinya tak henti-hentinya mendapatkan Omelan dari sang guru. Kesalahan sedikit saja ia perbuat membuatnya mendapatkan Omelan dari sang guru.
Bahkan ketika ia salah meletakkan vas bunga sekitar 5cm dari tempat seharusnya pun langsung diomeli.
Sungguh dirinya sangat jengkel ketika mengingat kejadian tadi.
#
Waktu sekarang menunjukkan pukul 12 siang yakni pertanda bahwa istirahat kedua sedang berlangsung.
Tetapi daripada mengisi perut di kantin yang sudah pastinya ramai tersebut Rani si siswi tersebut lebih memilih untuk masuk ke kelasnya.
Ia terlalu lelah dan malas hanya untuk mengantri dan berdesak-desakan dengan siswa lain.
Tanpa Riana sadari sedari tadi terdapat seseorang yang dengan perlahan tapi pasti berjalan ke arahnya sambil mengendap-endap.
Ketika langkah seseorang tersebut sudah begitu dekat dengan Riana Seseorang tersebut pun mencoba mengejutkan Riana dengan menepuk bahu Rani dan berteriak
Dorrr
Seketika itu juga Riana yang memang sudah setengah tertidur pun terlonjak kaget dan langsung menoleh kearah pelaku yang mengejutkannya barusan.
"Bayu, Lo tuh iseng banget sih" ucap Riana dengan kesal dan raut wajah cemberut.
Sebenarnya senang rasanya ketika Riana tau bahwa orang yang mengagetkannya adalah sahabat kecilnya dulu yang entah kenapa akhir-akhir ini dirinya merasa sang sahabat mulai menjauh darinya.
Dulu ketika Riana akan berangkat sekolah Bayu pasti akan selalu stand by mengantar jemputnya.disekolah pun banyak yang mengira mereka berdua berpacaran karena kedekatan mereka yang seperti tak terpisahkan.
Bahkan Riana pun sudah sangat akrab dengan orang tua Bayu karena memang mereka sudah bersahabat dari kecil dan juga karena rumah mereka yang terlampau sangat dekat.
Begitupun dengan Bayu, bahkan ketika salah satu dari mereka mempunyai masalah dengan orangtuanya, mereka akan mengadu kepada orang tua yang lain.
Tetapi semuanya sudah menjadi 'dulu', Bayu sahabatnya yang dulu selalu memprioritaskan dirinya kini telah berubah tatkala sang sahabat tersebut sudah memiliki seorang kekasih.
Sikap Bayu perlahan berubah, Bayu yang selama ini tidak akan keluar malam kalau tidak bersama Rani pun kini bahkan jarang sekali pulang kerumahnya.
Tak jarang Bayu pun pernah harus ditahan beberapa malam di sel karena ketahuan mengikuti balapan liar.
Dan ketika itupun orang yang menjamin Bayu untuk keluar dari sana adalah orang tua Riana, yah walaupun mendapatkan banyak Omelan setidaknya orang tua Riana tidak akan mengadukan hal tersebut pada orang tuanya.
Perubahan sikap Bayu yang lebih memprioritaskan sang pacar aka 'uler amazon' dan geng tak jelasnya itu membuat Riana uring-uringan.
Riana yang dulunya adalah seorang gadis penurut sekarang mulai banyak membuat huru-hara, bahkan kadang Rani pun sering berkelahi dengan kakak kelasnya karena suatu masalah yang cukup sepele sebetulnya.
Semua itu Riana lakukan semata-mata hanya untuk mendapatkan atensi dari Bayu sang sahabat.
Ada yang pernah mengatakan bahwa tidak ada yang murni dari persahabatan perempuan dan laki-laki.
Dan itu benar adanya.
Riana menyukai Bayu, bahkan sudah sejak dulu.
Bayu pun duduk di kursi depan Riana sambil terkekeh.
"Gue tadi pagi nyariin lo di kelas tapi lo nya gak ada, lo dimana tadi Ria?" Tanya Bayu sambil mengeluarkan makanan dari lantang plastik yang sedari awal ia bawa.
"Gue abis dihukum sama guru bk baru yang rese' itu suruh bersihin ruangannya, gak cuma itu gue juga dapat surat panggilan lagi buat ortu.
Gue harus gimana dong kalau bunda Sampek tau bisa abis gue." Panik Riana mengadu ke sahabatnya tersebut.
"Coba mana sini surat panggilannya." Pinta Bayu
Seketika Riana pun mengeluarkan surat yang tadi disimpannya di laci meja miliknya dan memberikannya pada Bayu.
"Nih, ortu gue besok disuruh kesini nemuin tuh guru bk jam 9 pagi.
Gue harus gimana dong?? Lo kan tau kalau bunda marah nyeremin banget." Keluh Riana sambil membayangkan hukuman apa yang akan diberikan bundanya nanti untuknya.
Riana pun bergidik ngeri, Membayangkan saja sudah membuatnya takut.
"Udah lo gak usah khawatir, sekarang Lo makan aja gih" ucap Bayu menenangkan.
"Terus surat panggilannya gimana bay?" Tanya Riana sedikit mulai tenang karena ditenangkan Bayu tadi.
"Udah Biar nanti Mama aja yang dateng. Kan udah gak sekali dua kali kita kayak gini"
Ya Mama yang dimaksud disini adalah orang tua Bayu, karena memang sudah dari dulu mereka akan melakukan pergantian orang tua tatkala ada masalah.
Bahkan tak jarang guru-guru pun salah mengira dan kadang suka terbalik mengetahui orang tua dari murid-murid bandel nya ini.
Seperti menemukan pahlawan ytelah menolongnya antara hidup dan mati.
"Bener ya." Tanya Riana sambil menunjukkan puppy eyes nya.
"Iya bener, udah lo cepet makan, ini makanan sengaja gue beliin buat Lo sebagai permintaan maaf karena ninggalin Lo sendirian di lapangan kemarin" ucap Bayu sambil meringis.
"Oh ya Lo kok tega banget sih ninggalin gue sendirian di lapangan kemarin, Lo tau nggak gue dijambak tau sama si nenek Lampir kemarin." Adu Riana sang juga penasaran bagaimana tanggapan dari sahabatnya itu.
"Ya ampun masa sih? sakit nggak?." Tanya Bayu dengan tangan mengelus rambut bergelombang milik Riana.
Ahhh mungkin Rani berpikir terlalu berlebihan. Sahabatnya tidak berubah.
sama sekali.
Mereka pun melanjutkan obrolan mereka sambil memakan makanan yang dibawa Bayu tadi sampai bunyi bel pertanda jam istirahat sudah habis.
"Oh iya nanti pulang sekolah sama gue, nanti mampir ke rumah gue dulu sambil ngasih surat ini ke Mama" ucap Bayu sambil berdiri akan meninggalkan Riana, karena memang istirahat akan berakhir.
"Ok" jawab Riana dengan bahagianya.
Walaupun tadi sudah benar-benar capek karena dihukum oleh guru bk nya , tetapi rasanya Riana ingin sekali mengabadikan hari ini sebagai hari terbaiknya karena sang sahabat yang dulu sudah kembali.
Senangnya.
Bel pertanda berakhirnya pembelajaran pun berdering semua murid-murid pun berbondong-bondong keluar sekolah untuk menuju rumah masing-masing.
Tak terkecuali dua sahabat yang saling bercanda tersebut. Mereka tengah berjalan menuju parkiran kendaraan untuk mengambil motor milik Bayu.
Di perjalanan menuju parkiran mereka nampak sangat bergembira sambil melontarkan lelucon kepada lawan bicaranya.
Orang yang tak mengetahui hubungan keduanya pun akan mempercayai bahwa mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara.
Tanpa mereka sadari ada sepasang manik mata tajam memperhatikan mereka sedari awal mereka keluar dari gerbang sekolahnya.
"Shit apa itu pacarnya?" ucap sang pria tersebut yang lalu masuk kedalam mobil yang disandarinya beberapa saat lalu.
Doorr
Bunyi pintu mobil yang ditutup agak keras.
Entahlah mungkin pria itu kesal, atau cemburu?