'Kenapa kamu sangat tak sabar? Baru sehari saja, apa kamu sudah begitu merindukanku?' tanya Nio yang sontak menahan Allena untuk bicara.
Allena tak menyangka, ternyata Nio tahu dirinya lah yang menghubungi menggunakan ponsel penjaga Vila itu.
Allena mengepalkan tangannya. Akhirnya dia mampu mendengar suara Nio, tetapi itu membuatnya semakin tak bisa menahan amarah dalam dirinya.
'Oh ya, aku mengambil ponselmu. Apa kamu akan memaki sekarang?' tanya Nio.
Allena menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Sepertinya Nio sangat senang melihatnya kesulitan. Sudah jelas Nio tahu, dengan meninggalkan Allena tanpa ponsel dan tanpa apapun yang bisa membuat Allena keluar dari Vila itu akan membuat Allena merasakan cemas yang luar biasa.
'Apa maumu sebenarnya?' geram Allena.
'Tak ada, aku akan mengembalikan ponselmu. Tapi, tentu saja ketika aku sudah mengambil apa yang aku cari,' ucap Nio.