Flower mendongakkan wajahnya menantang. "Satu hal yang harus kau ketahui bahwa Flower Carnabel, tidak pernah tunduk di bawah perintah siapa pun, begitu juga dengan perintahmu. Camkan hal itu baik-baik di dalam otakmu yang tumpul ini, Mr. Darren Ewald Gilbert."
--
"Shitt, kau … " geramnya dengan mengayunkan tangannya ke udara. Kurang 1cm lagi menyentuh pipi putih mulus, akan tetapi gerakannya tertangguhkan oleh tepisan jemari lentik. "Kau sudah melukaiku sekali. Jangan harap kau bisa melukaiku untuk yang kedua kalinya. Flower Carnabel, tidak pantas untuk di lukai apalagi dari lelaki menyedihkan sepertimu."
"Kau telah menguras habis kesabaranku. Jangan pernah menyalahkanku jika aku bertindak di luar batas."