Darren menyipitkan sudut matanya. "Jangan membiasakan memaki. Lebih baik gunakan bibirmu yang seksi itu untuk hal lain yang lebih berguna, seperti … " Darren sengaja menjeda ucapan dengan menguncikan tatapannya ke bawah. Pastinya pada sesuatu yang terbungkus apik di dalam kain berbentuk segitiga tersebut.
--
Flower langsung menggeram kesal, dadanya terlihat naik turun menahan luapan emosi, tatapannya menajam setajam mata pedang yang dilemparkan secara langsung ke jantung Darren. Sementara Darren, sama sekali tidak bergeming. Dia mulai beranjak dari ranjang, tatapan tak pernah lepas dari kecantikan bak Rose Flower.
Seketika itu juga sikap Flower langsung penuh dengan antisipasi tinggi. "Jangan mendekat!" Dengan jari telunjuk mengarah tepat ke dada bidang.
Di suguhi sikap Flower yang sangat menggelikan tak henti-hentinya membuatnya mengulum senyum geli. "Ke mana perginya Macan betina mu itu, huh?" Cibirnya dengan bersedekap dada.