"Apa yang kau lakukan selama aku tidak ada?"
"Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya jika kau berencana untuk keluar?" sang raja menginterogasi ratunya.
Pemuda itu langsung kembali ke kamar utama setelah rapat harian selesai. Ingin membawa si peri cantik mengunjungi ruang kerja raja seperti hari-hari biasa. Dia bisa saja menyuruh orang lain untuk menyampaikan pesan kepada istrinya.
Namun, tidak tahu mengapa langkah kakinya tidak bisa diajak bekerja sama. Seolah memiliki otak sendiri, benda itu sudah membawanya ke kamar tidur raja. Tempat terakhir dimana dia meninggalkan ratu cantiknya.
Tetapi yang didapatinya hanya ruang rapi yang kosong. Tidak ditemukan sosok yang tengah dicarinya. Hal itu membuat dirinya merasa sedikit kesal. Bahkan ada campuran rasa marah yang tidak diketahui.