Cahaya terang menembus jendela kaca. Membuat tirai penutup ikut bersinar karena pancaran yang diterima. Mentari telah menampakan dirinya. Ufuk timur tengah dibelai dengan kehangatan sang surya. Pagi yang cerah dengan sinar lembut menemani hari itu.
Bulu mata panjang yang berkibar seperti sayap kupu-kupu menunjukan bahwa pemilik mata sebiru lautan telah mendapatkan kembali kesadaranya. Rose menyentuh ranjang sampingnya yang sudah dingin. Menghela nafas karena tidak menemukan jejak yang seseorang tinggalkan.
"Sebenarnya apa yang Anda pikirkan, Yang Mulia." bisik gadis itu lirih.
Sang peri tidak ingin berlarut dalam duka. Terlalu banyak kesedihan dan rasa kecewa yang pemuda itu berikan kepadanya. Ingin rasanya dirinya menyudahi semuanya. Lari dari kenyataan dan bersembunyi dari bayanganya. Tetapi, kehidupan kecil dalam perutnya membuat dia memiliki semangat untuk bertahan.