Ceklek
Terdengar suara pintu kamar yang terbuka.
Seketika, gadis dalam ruangan itu mengalihkan pandang ke arah suara. Surai putih yang khas dan wajah lembut mempesona kini meninggalkan kesan dingin.
Walau begitu, sang gadis tidak menyadari ada yang salah dengan si pemuda. Seolah melihat seorang penyelamat. Gadis itu langsung berlutut di depan pemuda yang baru saja datang. Tangan yang biasanya hanya menyentuh benda-benda mahal dan berkilau kini hanya bisa memegang lantai kotor nan berdebu.
"Tuan Teodhor." sorot mata yang menunjukan rasa lega terlihat.
Athena telah berteriak sekuat tenaga dalam rangka membuat keributan. Berharap seseorang akan datang ke ruang sekap yang sunyi. Namun sampai pita suaranya sakit dan serak, tidak ada yang datang menolongnya. Seolah tempatnya berada kini tersembunyi dari orang lain. Membuat Ia membayangkan sesuatu yang lebih buruk.