Pagi-pagi sekali, di dalam kamar putri peri sudah terang benderang.
"Siapkan air hangat."
"Dimana gaunya?"
"Jangan gunakan aroma itu. Baunya membuatku ingin pingsan."
Rose dengan dibantu oleh beberapa pelayan, mengenakan gaun putih dengan kilau emas yang membentuk pola kuncup bunga di ujung gaunya.
Warna emas juga berpendar diantara perpotongan bagian atas dan bawah gaun yang membuatnya terlihat mengagumkan. Gadis itu mengenakan sarung tangan panjang berwarna putih.
Surai pirangnya memiliki kepang kecil yang diselingi oleh jarak antara satu sama lain. Kepang-kepang itu kemudian digabungkan menjadi bentuk bunga. Sedangkan bagian atas ditata rapi seperti biasa.
"Sudah selesai Tuan Putri." Zizi memberitahu sang peri.
Rose melihat tampilanya setelah mendapatkan perawatan dari para pelayan. Dia baru tidur beberapa jam ketika para pelayan tiba-tiba membangunkanya dan berkata bahwa ini sudah waktunya melakukan persiapan.