Chereads / Ketika Cintamu Bersemi di Bulan April / Chapter 26 - Akhirnya Aku Menemukanmu Kembali

Chapter 26 - Akhirnya Aku Menemukanmu Kembali

Beberapa jam kemudian, mereka hendak pulang ke rumah masing-masing.

"Oi, Yocchan perlu apa perlu antar?" tanya Fukube memastikan yang baru saja akan mengambil mobilnya. Memang itu mobil milik ayahnya tapi di umurnya yang masih muda, dia bisa menyetir mobil sendiri.

"Ah~ tidak usah malu-malu. Naiklah Yocchan!" seru Fukube dengan ekspresi datar.

"Oi, kau sengaja, ya?" gumam Yoshimura bertanya.

"Hah?" Fukube pura-pura polos dan tidak tahu apa yang dikatakan Yoshimura barusan.

"Ah~ baiklah!" seru Yoshimura yang tidak bisa menolak kebaikan orang begitu saja dengan mudah.

Saat di dalam mobil, Fukube dan ayahnya terbiasa berbicara dengan logat Osaka alias dialeg Kansai. Meski tidak mengerti apa yang mereka berdua katakan, Yoshimura tetap diam menyimaknya.

"Ah~ apartemenku ada di blok 3 yang nomor 21. Sebentar lagi stop!" seru Yoshimura yang takutnya Fukube kebablasan saat mengemudikan mobilnya.

"Ah~ aku tahu kok apartemennya pak Hikari." Jawab Fukube dengan ekspresi datarnya, dia masih mempertahankan sikap cool-nya.

"Eh!?" celetuk Yoshimura heran yang selama kurang lebih seminggu di Osaka ini masih belum mengerti sama sekali nama sang pemilik kontrakan itu.

"Ah~ jangan-jangan kau masih belum tahu nama mereka berdua, ya?" tanya Fukube memastikan yang sekilas memandang raut muka Yoshimura yang memasang ekspresi keheranan.

"Eh, ya, begitulah." Yoshimura merasa tidak ada celah untuknya berbohong, akhirnya dia terpaksa mengakuinya.

Pak Takizoe yang terlihat lelah itu duduk di belakang dengan menyandarkan punggungnya ke tempat duduk di mobil sambil memejamkan matanya.

Yoshimura sempat menolehnya sekilas dan berpikir, 'Mungkin dia sudah tertidur' lalu memandang ke arah Fukube yang fokus menyetir lagi.

Karena penasaran, dia akhirnya bertanya pada Fukube, siapa nama istri dan anaknya itu?

Nama istri dari pak Hikari adalah Akari, dan namanya dijadikan nama apartemen itu.

Lalu, anak yang dipanggil Acchan itu nama aslinya Akira.

Akhirnya Yoshimura mengetahui informasi penting ini, dia akan selalu mengingatnya.

****

Tak lama kemudian, sampailah ke apartemen yang disewa Yoshimura, pembicaraan pun berakhir dan dia melambaikan tangannya pada Fukube dengan senyum riang.

Fukube pun membalas dengan senyum tipisnya dan kemudian dia harus pergi, dia harus pulang namun lewat jalan memutar.

Itu memang terdengar merepotkan tapi, Yoshimura terasa agak lega karena mereka menolong dirinya dengan sepenuh hati.

"Ah~ akhirnya aku pulang." Gumamnya yang kemudian membuka pintu apartemennya yang terasa dingin dan sepi itu.

Debu menjadi sedikit lebih tebal karena selama beberapa hari ini dia tidak ada di rumah dan tidak sempat membersihkannya. Dia menutupnya kembali rapat-rapat dengan kunci yang telah dia bawa itu.

Apartemen yang sunyi, di sisi lain dia merasa nyaman karena sendirian, dia merasa kesepian.

Besok adalah jadwal masu sekolah lagi seperti biasa.

'Seperti apa ya kisahku di sekolah esok hari itu?'

'Ah~ pasti Fukube akan memanggilku Yocchan tapi, selama dia suka tidak masalah.'

'Seperti di mobil tadi, dia sengaja memanggilku begitu, dia mengetesnya.'

****

Yoshimura yang merasa sudah kenyang dan mengantuk pun tertidur dengan lelapnya dan tak terasa waktu pun cepat pagi. Dia tidak punya alarm namun, dia sudah terbiasa bangun pagi karena kebiasaan lamanya.

Biasanya ada yang membangunkan dirinya dengan salam hormat, kini tidak ada sama sekali. Namun, Yoshimura merasa lebih baik seperti ini daripada dibangunkan oleh orang-orang suruhan. Seperti tidak bisa membatasi privasinya.

Walaupun dia sudah kembali dari rumah sakit, dia belum sama sekali menyentuh ponselnya. Entah kenapa rasanya dia tidak ingin menyentuhnya sama sekali.

Dia seperti orang tua yang tiap pagi suka melihat berita di televisi di temani oleh secangkir teh dan roti selai cokelat. Namun, yang paling sering diberitakan selalu daerah Tokyo.

Hingga dia sendiri yang asli Tokyo itu bosan saat melihatnya.

Begitu dia merasa sudah sarapan yang cukup, akhirnya dia berangkat ke sekolah. Dia merasa ini terlalu pagi waktunya untuk berangkat ke sekolah namun, dia memulai melangkah dengan santai.

Kedai Takoyaki Meiro pun masih tutup, kelihatannya belum ada yang membukanya sama sekali.

Dia berjalan pelan menyusuri jalan ke sekolah dengan penuh warna bunga sakura merah murah yang tengah gugur daunnya di pinggir jalan.

Sakura adalah tanaman yang bersemi dalam jangka waktu pendek, biasanya di bulan Mei ada beberapa sakura yang sudah menggugurkan daunnya, kali ini sakura di daerah sini gugur lebih awal.

Siapa sangka, begitu anak laki-laki yang masih fokus memandangi bunga berwarna merah muda sampai ke depan pintu gerbang sekolah menemukan sesuatu yang selama ini dia cari-carinya begitu melangkahkan kali masuk ke halaman sekolah.

Dari kejauhan, dia memandangi gadis yang ada di bawah pohon yang sedang membaca buku di halaman sekolah itu.

Dia memelankan langkah kakinya untuk mendekati gadis itu.

Seorang gadis dengan rambut berwarna cokelat dan mata merah membara, dia adalah ....

"Fuaaah~ rupanya kau ada di sini, Kisaki."

Akhirnya Yoshimura berhasil menyapanya dengan menyebutkan namanya.

Gadis imut nan cantik yang kemarin ditolongnya itu tampak menutup wajahnya saat hendak menengok ke arah Yoshimura, kini yang tersisa hanya matanya saja yang di mana sebagian alisnya juga tertutup oleh poninya.

"Ba-bagaimana kau bisa menemukanku?" tanya kisaki dengan nada begitu gugup sambil sedikit mengerutkan alisnya.

Yoshimura hanya tersenyum lembut kemudian mendekat sambil menepuk kepalanya pelan.

________

'Ini memang bukan pertemuan pertama kami, dan ini adalah pertemuan keduaku dengannya. Kami bertemu dengan cara yang tidak biasa ....'

'Terlepas dari itu, akhirnya aku menemukanmu! Kisaki.'