Nenek pulang lebih cepat dari biasanya membuat ketiga cucu tidak begitu bersabar makan bersama dan bercerita, tradisi makan berkelompok sangat mengasyikan terlebih keharmonisan bisa terjalin.
Awan sangat begitu antusias urusan menyiapkan makanan hingga terkadang kelupaan sendiri bahwa ia juga perlu nutrisi, sejak awal memang nenek selalu memperhatikan gerak-gerik cucu dewasanya yang hendak berbicara tetapi terus ditahan.
Setelah adik-adiknya bermain di kamar dan Awan yang di atap rumah selalu ingin menatap bintang maupun seisi cakrwala, nenek sangat begitu tahu kelakuan itu adalah cara anak kecil berharap.
"Awan...."
"Iya, nek. Awan di atas."
"Turun sini, nenek mau bicara sama Awan sekarang ini."
"Iya, nek. Tunggu sebentar ya."
Setelah turun dia digenggam tangannya dan mengajak ke sebuah tempat begitu sepi, sudah begitu lama telaga itu dianggurkan orang lain dan para warga lebih senang di luar kota ketimbang daerahnya sendiri.