Menghindar dari istri yang telah melakukan beberapa tindakan salah satunya ancaman tak membuatkan nyaman tentu menjadi Kiano kali ini lebih memilih hengkang.
Kepergian dirinya yang sudah cukup mengambilkan arah pandangan dia jauh lebih jauh lagi.
"Apa lebih baik aku melepaskan dia saja? Aku sama sekali tidak bisa mencintai dia seutuhnya, tapi aku juga begitu menginginkan keturunan dan bukan dari Agnez. AH PUSING!"
Kali ini kendaraannya telah kembali berjalan bahkan diantaranya sekarang Kiano mencobakan melaju lagi.
Kendaraan itu saat ini melaju pelan dengan mengikuti hati yang cukup begitu kosong menepi.
Menemani sang malam tanpa kartika menjadi Kiano justru kali ini melihat sebuah bangku taman dimana bersama dengan istri kedua.
Kinara yang setiap waktu dari dulu tidak pernah hilang di pikirannya terus mengendap dalam beberapa kondisi.