Kemelut rasa yang cukup tak nyaman membuat Kiano mencari suasana hati jauh lebih dari kata hangat semata, dirinya memiliki inisiatif untuk meredakan pemikiran jahatnya maupun juga beberapa kondisi ingin memberitahukan bahwa orang tuanya telah sakit.
Menuju ke sebuah rumah Kinara tentunya adalah jalan terbaik pikirnya tetapi situasi tersebut tidak berlangsung lama ketika dia baru saja duduk di kursi kayu tak ada orang yang menyaut panggilannya, akan tetapi berselang waktu beberapa menit seorang laki-laki muncul.
Kemunculan seorang laki-laki di rumah Kinara tentu membuatkan ia sangat berpikiran tidak-tidak sedangkan yang diketahui Kiano adalah istrinya semata wayang, tetapi dikarenakan rasa penasaran begitu ingin menunggu di situ hingga orang tersebut keluar lagi.