Mendapatkan sebuah kabar yang telah menjadikan beberapa usaha untuk memberikan jalanan kado kepada istri cukup membuatkan tak nyaman, akan tetapi sekarang jauh lebih dalam adalah mengenai dirinya saat ini harus memilih dan mengorbankan istri keduanya di cafe.
Mengorbankan seorang perempuan yang menjadikan sangat begitu kacau tentunya dia sama sekali tak bisa berlama-lama bahkan diantaranya pergi cukup berat harus tetap dilakukan, Kiano yang sekarang menuju ke sebuah mobilnya dan langsung tancap gas menuju ke perusahaan.
Kiano yang telah menjadikan terburu-buru menuju ke perusahaan ternyata benar ada kendaraan yang terparkir di depan kantor, dia sangat penasaran akan seorang yang sangat begitu ingin berjumpa dengan dirinya meski sejati dalam hati tak begitu mengenal.
"Selamat petang pak Kiano., tamunya sudah menunggu di ruang tunggu pak."
"Baik, terima kasih."
