Dalam keheningan di tempat duduk cukup empuk dengan berbagai pemandangan yang sangat memikat diantaranya adalah mengenai kedua istri telah bersatu bersamanya, tetapi tak terlepas dari hal tersebut keduanya juga terlibat memberikan sebua kenyamanan.
Kiano yang cukup tenggelam di dalamnya tiba saja mendapatkan sebuah ketukan pintu telah membuyarkan bayangan ada di kepalanya, ia pun memperslakan masuk ke dalam orang tersebut dan ternyata adalah orang karyawan yang di perusahaan dan kini adalah orang kepercayaan.
Laki-laki itu pun telah mengerahkan diri dengan memberikan beberapa pertanyaan akan berkaitan kedatangan seorang yang ingin berjumpa dengan dirinya, Kiano pun menunjukkan foto sahabatnya yang ada di ponsel dan ternyata bukanlah Amran sahabatnya.
"Kalau bukan dia siapa lagi?"
"Saya juga tidak tahu, pak. Tapi yang jelas tadi orang itu begitu mengharapkan bertemu dengan bapak, ya kita ingin menghubungi bapak tapi...."