Baru juga pulang dari Amsterdam dengan mengenyam pendidikan cukup membuatkan laki-laki ini sangat membanggakan prestasinya, akan tetapi mengenai jumlah piala maupun harga cumlaude sama sekali bukanlah keinginannya dan yang terpikirkan adalah pekara hobinya bermain piano.
Menuju ke sebuah meja makan tentu saja yang dijamu seharusnya hanya beberapa makanan disukai maupun juga lainnya, akan tetapi bersamaan dengan sepanjang waktu tiba saja papanya kembali membahas akan tujuan sekolahnya di Amesterdam untuk mengerahkan berbagai aset untuk mengelola perusahaan tentu saja.