Keduanya sama sama membawa ketidak kenyamanan sendiri sendiri bahkan sekarang Bening nampak kaku sendiri.
Otak maupun hatinya saling bertengkar namun letak sesungguhnya adalah keputusan, Tirta yang di sana telah menjelaskan semua tapi masih membuat diam.
"Jika kamu memiliki hati, aku yakin kamu akan bebaskan dia. Andaikan aku jadi kamu, aku bakalan ganti posisi aku."
"Aku perlu waktu akan hal ini Tirta, tapi bagaimana dengan hati aku sendiri yang berkenaan dengan keputusan kalian?"
"Okay, aku menunggu kamu sembuh baru deh aku bakalan cerita sama kamu. Tapi, aku mohon untuk saat ini bebaskan dulu Buana. Aku janji bakalan melakukan apapun asal dia bebas."
"Benarkah begitu, apapun?"
"Iya, aku bakalan mengikuti akan apa yang kamu suruh. Mulai detik ini."
Perempuan tengah mengandung itu pun diam sejenak dan mendengarkan suara hatinya baik baik.
Perlahan demi perlahan pun dia memutuskan keputusan.