Lagi lagi terlibat telah membuatkan Bening justru hanya berdiam saja sekarang.
Salah seorang penjaga yang cukup terlena akan kemolekkan Bening mendapatkan sebuah pembalasan langsung dari bos besar.
"(Bagus, satu per satu orang sudah aku perdaya. Aku sangat yakin dia pasti akan dipecat, dan aku tinggal eksekusi sisanya nanti."
Pertengkaran yang tidak bisa dihindarkan itu membuat Bening sangat lega dan benar saja dugaan tersebut jika orang itu disuruh angkat kaki.
Sementara Bening yang mengarahkan dalam melanjutkan sandiwara tentu pura pura menangis dan takut.
"Halo, Bening. Masih ingat dengan suaraku?"
Suara itu cukup begitu samar namun yang ada Bening masih sangat sulit untuk menghafal akan suara tersebut.
"Baiklah karena kamu tidak ingat jadi ya aku buka saja."
Topeng wajah itu telah dibuka dan betapa terkejutnya Bening karena lelaki yang di depannya adalah musuh terbesar.
"Kamu?"