Perempuan itu belum juga terbebaskan dari sebuah belenggu yang cukup dipenuhi akan siksaan.
Tubuhnya kerap kali diminta untuk melakukan sebuah usaha dalam tarian, ia juga sempat menolak dan yang ada justru sikaan tak terhindarkan.
Pagi hari di mana yang ada masih merasa cukup lelah malah justru sudah mendapatkan tamparan yang cukup sadis.
Bening mencoba untuk memberontak dan melawan akan sebuah perintah malah jauh lebih parahnya ialah meneguk minuman obat yang sama sangat dibenci.
Sekitar tiga puluh menit dalam perkara diminta untuk bersiap tentu telah datang.
"Kan aku sudah bilang, aku sama sekali tidak mau ikut dengan kalian. Aku enggak mau, ya enggak mau enggak usah paksa aku."
"Sekarang itu hidup kamu hanya bergantung pada kita berlima, ya secara jika kamu melawan ya tunggu saja jika siksaan setiap orang itu berbeda beda. Ya termasuk bos kita nanti."
"Siapa bos kalian? Bilang sama dia, Bening sama sekali tidak takut. Cuih!"