Hatinya penuh akan kekesalan bahkan juga diantaranya membuatkan kepalanya cukup pusing.
Bening yang menghadapi situasi ini telah meminta pembantu rumah tangganya untuk memastikan maupun memberitahu.
Dia yang berada di dalam kamar merasa kepala cukup nyut nyutan pun malah justru ketiduran sendiri.
Dan alih punya alih Bening yang tidur sampai di mana hari berganti hari lagi.
"Hoah, jam berapa ini? Jam enam, masak sih aku tidur udah tiga jam lebih?"
Bening yang merasa jika segala sesuatunya itu cukup membuatkan bangun malah langsung menerima ketukkan pintu.
Dia sama sekali tidak mengerti ketika Banyu sudah datang membawakan makanan untuknya lengkap obat maag.
"Kok makan dan minum obat lagi?"
"Memang kamu sudah sarapan?"
"Hah, sarapan? Kan ini masih petang."
Jidat Bening pun dicek suhunya apakah panas atau tidak, dan hal itu malah membuatkan mulutnya cukup manyun.