Bening benar benar melakukan semuanya dengan sebuah keterpaksaan, mengarahkan pukulan keras kepada orang itu langsung membuatnya melepaskan balok kayu.
"Ya ampun, Bening."
"Sudah ayo kita pergi, ya sebelum orang ini sadar dan mengganggu kita."
Perempuan itu telah meminta untuk segera pergi dari sana dan yang ada usai meninggalkan justru masih membuat Bening bertanya tanya.
Kecemasan demi kecemasan sama sekali tak membuatkan Bening tenang dan bahkan juga diantaranya sering semakin melamun.
Sehabis melakukan kesalahan membuat Bening sama sekali tidak tenang.
"Bening, jujur aku sama sekali tak menyangka kalau kamu berani melakukan itu."
Banyu yang mengajak bicara itu sama sekali tidak membuat Bening sadar, pandangan di mata perempuan sangatlah kosong.
Di balik pemikiran yang bukan bukan Bening juga tak sadar ketika sudah sampai malah membuat Banyu membukakan pintu masih sama dengan sebelumnya.