Tidak dapat lagi bagi Tirta untuk bangun dari sana, jantungnya berdegup sangat kencang.
Dia yang kesakitan itu juga membuatkan segera merogoh saku dalam mencari obat.
Sementara semua yang ada memang berhasil diteguk obat itu, tetapi terlambat jika jantungnya jauh lebih menyakitkan dibandingkan obat diteguknya barusan.
Tirta yang dibawa menuju ke rumah sakit tidak jauh dari situ tentu membuatkan dia tiba saja menghilang.
Sementara Buana yang dibawa Bening menuju ke rumah sakit yang sama telah membuatkan mereka kali ini saling menatap.
"Are you okay, Buana?"
"Makasih ya, Bening. Tapi, kamu sama sekali tidak mau mengecek keberadaan Tirta? Soalnya dia...."
"Dia kenapa, Buana?"
Tak bisa memberikan akan hal ini tentu membuatkan Buana akhirnya mengaku jika sebenarnya Tirta mengalami sakit jantung.