Bening beruntungnya berada dalam sebuah pelukkan orang yang tepat, dia sama sekali tidak begitu sadar jika di depannya adalah Tirta.
Laki laki itu telah berusaha semaksimal mungkin menuntun hingga ke tempat duduk dan di situ ada Buana.
"Buana, sepertinya ini Bening mabuk. Aku minta tolong bantu aku mendudukkan dia."
"Iya, Tirta."
"Kamu tunggu di sini ya? Aku mau cari minum buat dia, kamu mau apa? Sekalian."
"Tidak usah Tirta, terima kasih."
Hati mana yang tak cemburu apabila seorang dicintainya bersama dengan perempuan lain.
Buana sama sekali tak berterus terang mengenai kecemburuan itu dan bahkan sikapnya yang mudah cepat dewaasa mencoba menerimakan.
Dia yang memberikan paha untuk tumpangan sahabatnya dalam tiduran tentu mencobakan mengelus rambut Bening.
Beberapa diantaranya pun juga memberikan rasa sayang maupun mengenai penjelasan bahwa tindakan Bening salah.
