Perkara masuk ke dalam kantor tentunya juga membuatkan Bening merasa lega karena berhasil.
Namun di samping kelegaan ada juga diantaranya telah mengarah pada rasa kekecewaan.
Hati yang penuh kecewa itu membuat Bening meras semakin tidak karuan.
'Tok, tok, tok.'
Terdengar suara ketukkan pintu yang sama sekali tidak tahu akan siapa memintanya untuk masuk ke dalam.
"Masuk!"
"Permisi mbak Bening, sebelumnya saya minta maaf telah menggangu. Saya hanya memberikan amplop untuk pak Leo, sedangkan yang ada pak Leo masih di rumah sakit."
Mengetahui akan hal ini tentu membuat Bening sama sekali tidak tahu siapa pengirim maupun bertujuan apa.
"Baiklah, amplop sudah saya terima. Sekarang anda bisa pergi."
"Baik, mbak. Saya permisi."
Bening pun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menerima semuanya, tetapi datangnya ketika membaca pesan tersurat.
Betapa terkejutnya ternyata semua yang ada ternyata adalah untuk dia.