Semua sama sekali tidak pernah membayangkan jika Bening, Buana, maupun juga Tirta ikut tumbang secara bersamaan.
Namun yang lebih parahnya adalah Tirta di mana jantungnya telah terpacu cukup ekstra usai kelelahan membuat dia pingsan.
Yang hanya mengetahui kondisinya saat ini adalah Buana, laki laki itu pun telah siuman ketika perempuan mengandung berada di sampingnya saat ini.
Begitu terkejutnya Buana ketika suara yang dipanggil itu adalah dirinya, perempuan di dekatnya telah berusaha menyingkir namun datangnya digenggam tangannya.
"Kamu mau ke mana, Buana?"
"Tirta, kamu sudah sadar? Syukurlah, aku sangat senang."
"Bukan itu yang paling penting, sekarang kamu coba untuk menghadap aku sekarang ini."
Dengan memberikan sebuah rasa itu telah membuatkan Buana semakin dibuatkan kacau.
Tirta berusaha memberikan kejujuran mengenai hatinya, tetapi dia sendiri juga tidak mau berpisah dari Buana.
