Beberapa waktu terus saja berjalan bahkan diantaranya telah mengantarkan Buana maupun juga Tirta di tempat yang sama.
Mereka berdua telah berpergian di tempat itu dan bahkan menjumpai Bening bersama dengan Bara.
Keterlibatan itu semakin membawakan jauh lebih lagi, Tirta yang hanya menemani maupun mengikuti jejak Buana justru ikut terbawa suasana kemesraan pengantin baru.
"Tirta, Tirta!"
Namanya telah dipanggil bahkan begitu cepat laki laki itu datang menjumpai perempuan yang mau menerimanya meskipun belum dicoba untuk melakukan lebih lagi.
"Ada apa, Buana?"
"Perutku sangat sakit, bisa ambilkan minyak hangat?"
"Sudah kamu keluar saja dan enggak usah malu malu, iya aku ambilkan."
"Iya."
Tirta pun membawakan beberapa jalan untuk memberikan yang terbaik kepada perempuan mengandung itu.
Dia sangat teringat akan bagaimana kebutuhan hamil ketika masih bersama dengan Bening.
