Semua adanya saat ini telah membuatkan Bening merasa jika segala sesuatunya tidak ada sebuah keuntungan.
Tirta yang juga seakan menyalahkan akan kejadian yang sama sekali tidak ingin Bening melakukannya malah keduanya terlibat akan adu mulut.
Perempuan di dekatnya pun merajuk, Bening yang juga merasa jika dia telah kecewa membanting pintu cukup keras.
"Aku kecewa dengan kamu, Tirta!"
'BLAK!'
Tidak ada pengejaran dari Tirta untuk Bening dan bahkan juga beberapa jalan yang ada perempuan itu berjalan cukup jauh.
Hujan yang kembali mengguyur sedangkan Tirta masih di dalam tempat sama benar benar bingung.
Dia sama sekali tidak mau ikut campur engenai permasalahan Bening maupun juga sang suami.
Glegar petir semakin menyambar semakin silih berganti membuat Bening juga menangis tak menentu.
"Kenapa kamu sama sekali berubah, Tirta? Aku pikir kamu akan senang jika aku sudah datang. Tapi, ternyata aku sangat salah menilai kamu."
