Chereads / My Destiny / Chapter 2 - Bab 1

Chapter 2 - Bab 1

Nama ku Lea Naya aku gadis yang bebas dan sangat suka Otomotif dan motor, tapi karna masalah di masa lalu aku harus berdamai dan mulai untuk menyukai hal lain. Awal yang sulit tapi itu awal mula kisah manis ku di masa depan.

Terik siang itu membuat Lea berjalan cepat seolah menghindari panas yang membakar tubuh.

Lea  Naya gadis yang sedikit  tomboy berambut pendek berkulit sawo matang dengan tubuh semampai nya di balut kaos oblong dan jeans ketat berlari mengejar waktu.

"Haduh mampus telat telat" teriak nya dalam hati sambil mempercepat langkah

Hari ini hari pertama nya bekerja di sebuah perusahaan Fashion sebagai make up model. Setelah berada di depan perusahaan dia berhenti sejenak sambil mengambil nafas panjang dan menyeka keringat di dahi.

Kemudian perlahan memasuki gedung berwarna biru tua itu.

"Ehhh kamu Lea kan?" Pertanyaan perempuan cantik itu mengejutkan nya

"Ahhh ia saya Lea hari ini hari pertama saya kerja" sambil menunjukkan gigi putih nan rapi dan senyuman bersalah karna terlambat.

" buruan fotografer nya udah nunggu dari jam delapam kamu telat satu  jam" tukas wanita itu sinis.

"ia ia " Lea bergegas mengikuti wanita cantik itu ke ruang fotografer.

"Fio nih tukang make up nya datang" teriak wanita jutek itu.

"kamu tau ini jam berapa? Apa saya bekerja cuma untuk menunggu kamu? " tanya laki laki-laki yang bernama Fio itu dengan mata marah sekaligus melihat dengan penuh selidik.

"maaf pak tadi motor saya mogok di jalan saya coba cari kendaraan umum tapi tidak ada, jadi saya coba lari sekuat tenaga ke sini" jelas Lea dengan wajah sedih dan bersalah.

"Alasan kita kejar deadline buruan kerja, hari ini banyak kerjaan yang harus selesai" teriak Fio dengan nada kesal.

Setelah berkutat hampir dua jam dengan para model.

Di tengah sibuk nya ruang fotografer Lea menghela nafas panjang, tenggorokan nya terasa kering dan perutnya mengeluarkan bunyi teriakan para anggota tubuh pertanda lapar yang sudah di tahan sejak pagi, penyesalan yang mendalam sesekali menghampiri nya.

"Kenapa aku harus tidur lagi setelah alaram ku yang ke lima berbunyi, alhasil aku harus berlari tanpa mendengar teriakan mami di ruang makan dan melewatkan sarapan" pikirannya melayang membayangkan air sejuk mambasahi tenggorokan nya.

Sesaat kemudian Lea terkejut bahagia.

"Ok ..kita istirahat tiga puluh menit," teriak Fio menghentikan aktivitas ruangan yang sangat sibuk.

" ok bosss" teriak beberapa crew serentak sambil tersenyum bahagia.

"Heii aku Criss Hartino" seorang tiba-tiba datang dan mengulurkan tangan ke arah Lea yang masih berberes.

" oh ya aku Lea" senyum nya ke arah laki laki tinggi berkacamata yang bernama Cris itu.

"Makan siang cuma 30 menit, ikut aku aku tunjukin dimana Cafetaria gedung ini" ajak Criss dengan senyum manis.

"Ahh trimakasih Criss " Lea mengikuti dari belakang.

Sesampainya di Cafetaria Lea ikut mengantri mengambil beberapa makanan dan Jus Nenas yang sudah di dambakan nya sejak tadi.

"Sini duduk bareng aku"

"Ok Criss " Lea mengikuti ke arah meja dimana laki-laki itu duduk.

Lea yang sedari tadi merasa lapar dan haus langsung melahap makanan dan meneguk Jus nenas dengan gembira, Criss yang sedari tadi memperhatikan sedikit tersenyum melihat Lea yang tidak perduli sekeliling nya.

"Hahhhh  kenyang" bisik Lea pelan sambil membersihkan sisa makanan di ujung bibir nya dan menoleh ke arah Criss.

"Wahh udah gak makan berapa hari buk?" tanya Criss sambil tersenyum.

"Hahaha andai kamu tau perjuangan ku hari ini, aku berlari entah berapa jauh, tanpa sarapan dari rumah,

Ahhh.. mami pasti kwatir" jelas Lea sambil memukul kepala nya pelan.

"Wahh  hebatt, kamu bisa berlari jauh, kenapa gak naik taxi atw ojol sekarang jaman sudah canggih"

"Wahh gawattt, boleh aku pinjam Handphone kamu, soal nya handphone aku ketinggalan di rumah dan gawat nya lagi motor aku mogok di jalan" jelas Lea memohon dengan wajah sedih.

"Nihh per menit nya 50K"

"Siap  gampang itu" Lea mengambil Handphone dari Criss dan mengetik beberapa angka sambil menggigit kuku menunggu jawaban dari sebarang.

"Hallo"

" ini Lea, Bi pliss bantu aku, motor ku mogok tadi pagi bi di jalan. Sudirman deket Samping Bank BCA, Pliss tolong benerin bawa ke bengkel, pasti aku kasih hadiah buat mu" bujuk lea sambil menunggu jawaban.

"Amann  motor nya kamu yang jemput atau gimana? "

" kalau boleh kamu jemput aku ke sini udah tau alamat nya kan"

"Wah  ngerepotin banget"

"Nanti aku traktir makan dehh"

"Coll mau anter jam berapa??"

"Jam 6 dah"

"Ok..see u"

Percakapan yang singkat dan membahagiakan membuat senyum Lea melebar pertanda lega masalah nya teratasi.

"Makasih banget ya.."

"Sama sama itu siapa?"

"Oh itu teman deket aku dari TK rumah kami sebelahan dan dia punya bengkel motor, langganan gitu deh"

" oh assik juga yak punya tetangga teman dekat perhatian lagi" senyum Criss ke arah Lea.

"Hahaha udah berasa kakak kandung sendiri, dia selalu ada waktu bantuin aku" jelas Lea merasa bangga.

"Ehh  udh hampirr habis ni waktu istirahat, kita ke ruang foto yuk"

"Yuk" ikut Lea dan berjalan di belakang Criss.

Sambil berjalan mereka saling melempar senyum satu sama lain seraya bercerita tentang diri mereka masing masing.

Tak terasa waktu berlalu, setiap  orang sibuk dengan pekerjaan masing masing, hiruk pikuk ruangan mulai sedikit berkurang ketika waktu menunjukkan pukul enam sore.

Para kariawan sudah berkemas hendak pulang begitu juga Lea yang sedari tadi terlihat lelah.

"Heii  tukang make up." teriak Fio sambil menunjuk ke arah Lea.

"Saya pakk."

"Ia kamu besok awass terlambat"

"Aaaa ii iaa pak saya bakalan datang tepat waktu"

"Jangan panggil saya bapak panggil Fio"

"Ia Fio " jawab Lea sambil senyum kecut.

"Lea ayokk turun masih lama??"

"Udah kelar kok ayokk"

Mereka berjalan di koridor gedung itu sambil menuruni tangga sesekali tertawa kecil, mereka sudah terlihat dekat dalam waktu yang singkat.

"Leee lama bangett, aku udah nunggu sepuluh menit nihh " teriak Bi dari atas motor CBR 250cc berwarna merah maroon.

"Ohhh my baby " teriakk Lea sambil berlari ke arah Bi sambil melebarkan kedua tangan nya, lalu memeluk motor kesayangan nya tanpa perduli Bi yang sedari tadi melebarkan tangan nya untuk membalas Lea yang ternyata lebih memilih motor dari pada pria tampan itu.

"Lea sampe ketemu besok" teriak Criss dari jauh sambil tersenyum melihat lea yang memeluk motor kesayangan nya itu.

"Yaaa Criss ketemu besok hati-hati"

" sipp." jawab Criss singkat lalu memacu mobil nya di jalan raya yang sedikit macet.

"Eh sini aku yang bawa, kamu duduk manja aja di jok belakang "

"Malu donk cowok se keren ini di bonceng sama cewek urakan "

"Idihhh buruann entar kita kena macet "

"Ihhh  kamu biasa banget malu tau Lea"

"Udah naik aja, aku traktir bakso mang Joko" sahut lea sambil mengambil kemudi kemudian tertawa,

Sepanjang perjalanan Lea memacu motor nya dengan kecepatan tinggi, meliuk di jalan raya sambil menghindari pengendara lain, dengan Bi yang menempel di punggung wanita cantik itu sambil tersenyum manja.

Ctiiiittttt...brommm bromm.

"Turun turun berat bangett"

"Kamu bawa motor kayak uji nyali kalau aku mati gimana  siapa yang warisin harta mama sama papa"  teriak Bi sambil senyum.

"Dihh ga usah sok manja biasa jugak ikut geng motor, belagu sok poloss" teriak Lea sambil memukul pundak Bi.

Kemudian masuk ke warung bakso langganan mereka.

"Mang Joko bakso urat nya dua mangkok yakk pedesss truss jus nenas dua " sahut Lea sambil senyum.

"Siap non Lea kok baru kelihatan sama mas Bimo??"

"Biasa pak si Lea sok sibukk" tukas Bi sambil cemberut.

"Dihh sokk sedih, padahal aku  tau kamu tuh yang sibuk sama geng motor Dasarrr" jitakk Lea lembut.

"Hehehe maklum hobby"

"Gitu dong jangan  salahin orang"

"Udah udah berantem mulu, entar jadi jodoh lo" tukas mang joko sambil membawa bakso urat dan jus favorit ke dua anak muda itu.

"Mang joko aku ga mau sama anak bandel ini".jelas Bisambil mengambil bakso urat dari nampan yang di bawa mang joko.

"Yang mau sama kamu siapa juga" jelas Lea sambil senyum ke arah mang Joko.

"Sudah sudah makan dulu"

"Ia mang" jawab mereka serentak sambil tersenyum.

"Siapa cowok yang tadi?? Bi bertanya penuh selidik.

"Ohh dia Criss orang nya asikk, jadi dia bagian costum model gitu"

"Oh muka nya biasa aja" tukas Bi sewott.

"Mmm manis sih " jawab Lea sambil menyeruput jus nenas kesukaan nya.

"Apaann muka jelek gitu di bilang manis"

"Dihhh apaan sih belum kenal juga jelek-jelek muka mu itu jelekk" Lea kesal sambil memukul pipi Bi pelan.

"Lah emang jelekk"

"Bodokk ahkk...buruan habisin bakso nya, aku mau pulang gerah lihat muka mu"

"Lahhh tega amat, udah di tolongin malah di katai begitu" cemberut Bi.

"Manjaaa bangett anak mami." ejek Lea sambil mencubit pipi Bi.

Kemudian  mereka tertawa. Di kejauhan mang joko senyum melihat anak muda itu saling menggoda.

Tak terasa perjalanan sekitar tiga puluh menit itu sudah berlalu dan mereka sekarang berada di depan gerbang rumah mewah milik keluarga Bimo, rumah berwarna biru muda itu memiliki 2 lantai dan halaman yang luas.

"Turunn turunn"  teriak Lea sambil memukul kaki Bi.

"Naik angkot mbak??" Bi meledekk Lea.

"Iyee ini udah sampe di istana bapak silahkan turun"

"Iyee iyee " Bi turun dari motor kesayangan teman nya itu dengan muka bahagia.

"Salam sama tente ya kapan kapan aku mampir kangen masakan tante"

"Ok..nanti aku sampaikan"

"Awass lupa"

"Gak bakalan gampang itu mah"

"Ok makasih bantuan hari ini, kamu terbaik" sahut Lea sambil mengangkat dua jempol tangan nya ke arah Bi.

"Mmm aku tunggu kamu main ke rumah"

"Siap segera datang"

"Salam sama tante juga"

"Okay." jawab Lea sambil memacu motor nya Lima ratus meter ke depan.

Rumah Lea hanya berbatasan tiga rumah dari rumah Bi. Mereka selalu pergi sekolah bersama dan pulang pun bersama waktu kecil. Mereka adalah anak tunggal dari kedua keluarga itu, jadi tidak salah manja dan selalu dapat apa yang di ingin kan.

"Mi  aku pulang"

"Ehh  kamu udah makan?" Tanya ibu Rena yang sudah menunggu di meja makan.

"Mmm ini tumis daging favorit aku"

"Ia mami buat karna hari ini hari pertama kerja kamu"

"Wahhh  mami terbaik" sambil mencium pipi bu rena lembut.

"Sini mami isi piring kamu, kamu duduk dulu ya" bu Rena mengisi piring Lea dengan daging dan sayur yang sudah di siap kan nya.

"Makasih mi"

"Mami tau kamu udah makan bakso kan!! jadi mami gak kasih nasi lagi biar gak gemuk"

"Emang masih bau bakso ya ma?"

"Nihh pipi mami bau bakso karna kamu cium" tawa bu Rena ke pada anak satu satu nya itu.

"Papi kapan pulang mi?"

"Minggu depan, kata nya Hotel di Bali masih perlu pengawasan" jelas bu Rena.

"Aku udah kangen banget" Lea cemberut sambil berhenti menguyah makanan.

"Sebentar lagi kok sabar ya sayang"

"Ia mi" jawab Lea sambil menahan kecewa

Makan malam itu tidak lama, lalu Lea naik ke lantai atas memasuki kamar nya yang berwarna merah maroon. Masuk ke kamar mandi dan berendam di sana, kemudian hari itu berlalu dengan tertidur nya Lea di kasur empuk nya. Dia kelelahan seharian berktivitas.