Chereads / Blood,Sweat and Tears / Chapter 22 - Episode 22

Chapter 22 - Episode 22

Aroma obat"an tercium di seisi ruangan,,membuat penciuman Kris merasa sangat asing,memang dia sangat membenci rumah sakit.Dengan kepala yg sedikit pusing Kris bangun dan coba menegakkan tubuhnya yg ntah sudah berapa lama iya terbaring di tempat tidur itu.

Mata Kris menangkap sosok Jemz yg mengotak-atik handphone nya,ntah sudah berapa lama pria itu menunggu Kris tersadar.

"Jemzz ..sedang apa kau disini.,kenapa aku disini?"!.tanya Kris ,yg membuat jemz mendekati Kris yg sudah terduduk di kasurnya.

"Saya mendapat telefon dari nona Somi,bahwa bos di rawat di rumah sakit ini"!! Ucap Jemz menjelaskan,yg membuat Kris mengingat bahwa Dy dan Somi bersama di mobil kemarin malam.

"Dimana Somi,panggil Dy."! Perintah Kris pada Jemz,yg membuat jemz mulai panik.

"Nyonya mengusirnya tepat setelah tiba bos,"! Ucap Jemz ketakutan.

'"kenapa Dy mengusirnya"?? Tanya Kris marah pada Jemz.

"Maaf kan saya bos"!! Ucap Jemz khawatir menatap wajah Kris.

"Ayo kita pulang,"! Perintah Kris yg melepas infus di tanganya.

"Tapi bos,anda belum pulih"! Ucap Jemz khawatir dengan keadaan bosnya.

"Ini perintah"! Ucap Kris dingin.

Hingga suara wanita terdengar dari pintu masuk kamarnya.

"Tidak ada yg akan pulang hari ini,kau harus beristirahat"!! Ucap Seo Ran.

"Jemz,bawa semua barang" ku,bayar semua administrasi,aku akan pulang hari ini'"!! Ucap Kris memerintah dan  mengabaikan ucapan seo Ran.

"Kenapa,apa kau tidak sabar bertemu dengan wanita rendahan itu .?! Tanya Seo Ran menatap tajam Kris.

"Itu bukan urusan mu"! Balas Kris yg mencoba turun dari kasurnya.

"Semua yg menyangkut kau,adalah urusan ku,jangan pernah berpikir kau bisa menjalin hubungan tanpa restu ku"! Ucap Seo Ran marah menatap Kris.

"Aku sudah mengatakannya berulang kali,berhentilah berperilaku seperti seorang ibu,kau sangat buruk ." Ucap Kris menatap Seo Ran dingin.

"Aku adalah ibu mu,,dan akan selamanya menjadi ibu mu,kau hanya perlu mendengar ku"! Ucap Seo Ran yg bergetar menahan luapan amarahnya.

"Lupakan,jika kau menganggap aku putra yg dulu kau buang.karna ibu ku tidak pernah melakukanya pada ku"! Ucap Kris yg berjalan mendekati seo Ran.

"Diam..!!! Teriak seo ran yg menutup kedua telinganya,yg mengingatkanya akan masa lalunya yg dulu,.

"Pulang lah,kau hanya akan membuat keributan disini,!!!' ucap Kris yg berjalan melewati seo ran yg menangis .

"Satu lagi,,jangan pernah mengusik wanita ku,,karna kau tidak pantas"!! Ucap Kris yg menghilang di ujung pintu ..

"Kau akan menyesalinya Kriss,kau tidak akan pernah bisa mengabaikan ku,!! Ucap seo ran yang berteriak dan menangis di kamar itu.

Kris tidak pernah menganggap Seo Ran seperti ibunya,justru sebaliknya Seo Ran selalu memaksakan kehendaknya pada Kris sejak kecil,terkadang Kris harus tunduk padanya,sifatnya yg dominan membuat siapa pun merasa kurang nyaman padanya,,Kris sudah cukup mengenal Seo Ran,,Dy akan menangis namun hatinya akan tertawa,Seo Ran adalah sosok wanita yg bisa menangis dan tersenyum di waktu yg sama.

Kris berjalan lemah,,Sosok tinggi itu berjalan di koridor rumah sakit,membuat banyak mata menatap padanya,Kris mencari sosok Jemz ,ntah kemana pria itu pergi.

"Bos,mari sebelah sini,!".ucap Jemz yg muncul entah dari mana sambil menunjukkan arah.

"Mana kunci mobil ku"? Tanya Kris.

"Ini bos"! jemz mengeluarkan kunci dari sakunya.

"Aku akan menyetir sendiri"!! Ucap Kris berjalan meninggalkan Jemz,.

"Bos,tapi bos belum terlalu pulih"!! Ucap Jemz yg khawatir menatap pria itu.

"Ini perintah,,lakukan apa yg aku perintahkan"!! Ucap Kris marah.

"Baik Bos"! Ucap Jemz yg pasrah dengan pria keras itu,ntah sudah berapa lama Jemz menemani pria ini,tapi ini kali pertama Dy melihat sifat nya yg begitu keras kepala kambuh lagi,.

Jemz mengikuti mobil Kris tepat di belakangnya,berharap pria itu baik" saja.

Di dalam mobil Kris mencoba menghubungi Somi yg pasti sangat khawatir padanya.

"Halo…!? Jawab Somi,yg belum begitu yakin apakah penelepon itu adalah Kris.

"Kau dimana"?! Tanya Kris .

"Aku tadi mampir menemui ibu ku,bagaimana dengan mu,,apakah kau sudah merasa baikan"!? Tanya Somi tenang,menutupi rasa khawatirnya .

"Maaf kan sifat Seo Ran,dan pulang lah,aku akan tiba sebentar lagi"!.Ucap Kris.

"Kenapa kau meninggalkan rumah sakit,???" Tanya Somi yg khawatir .

"Karna aku tidak menemukan mu di sana"! Ucap Kris datar,Kris khawatir dengan wanita itu yg tiba" meninggalkannya .

Somi hanya terdiam tak menjawab,hatinya tidak karuan mendengar ucapan pria itu,ntah harus bahagia atau bersedih,jelas" ibunya sangat membenci Somi,yg bahkan itu kali pertamanya bertemu dengan ibunya hingga menjadi kesan pertama yg sangat buruk.

"Pulang lah,,aku masih butuh perawatan"! Ucap Kris di sebrang telefon.

"Berhati-hatilah berkendara,sampai jumpa," jawab Somi mengakhiri panggilan telefon ya.

Somi yg sedari tadi di apartement Charlotte merasa bingung apakah dia harus pulang,tapi Dy takut ibu dan anak itu akan semakin renggang dengan adanya Somi di hidup pria itu.

Dengan wajah yg masih sedikit pucat,Kris berjalan di lobby Apartementnya,,yg sudah tidak sabar bertemu Somi.banyak mata yg menatanya diam",tapi Kris sudah terbiasa dengan hal itu.

Ntah berapa lama Kris menunggu di ruang tamu,awalnya Dy berpikir dia akan menemukan sosok wanita itu setelah tiba,tapi Dy tidak menemukan sosok siapa pun di apartement itu,,Dy terus menghubunginya tapi telefon wanita itu tidak aktif,.Hingga terdengar suara seseorang di luar pintu mencoba masuk.

Kris berdiri hendak  memastikan itu sosok yg iya harapkan.

"Kenapa kau menunggu di situ"?! Ucap Somi yg masuk dan membawa beberapa bungkusan.

"Aku membeli makan malam,dan beberapa vitamin dan buah,aku merasa kau belum cukup pulih untuk pulang." Ucap Somi yg berjalan menuju dapur untuk meletakkan barang"nya..

Dari belakang sosok Kris masih terpaku,sayu matanya menatap wanita yg sedari pagi tidak dia lihat.Kris berjalan mendekati Somi yg masih sibuk membersihkan buah"an yg telah iya beli untuk di simpan .Hingga tubuh hangat Kris memeluknya.Sosok tinggi itu terasa sangat hangat,terasa pria itu belum cukup pulih,sontak Somi terpaku ,tapi tetap mencoba untuk tetap tenang,melanjutkan menyuci buah"an,tidak mendapatkan respon yg iya mau,Kris mulai menyibak kaus pendek Somi,menyentuh perut langsing wanita itu.

"Kau sangat hangat"! Ucap Kris yg merasa kedinginan .

"Tubuh mu masih panas,'" duduk lah,aku akan menyiapkan makan'an,.Ucap Somi yg mencoba tenang dengan sikap Kris yg tiba" manja padanya.

"Aku ingin memakan sesuatu yg lain" ! Ucap Kris yg menggoda Somi,sembari mengelus perut Somi.

Dengan reflek Somi berbalik dan mengetok kepala Kris dengan sebiji buah apel,yg membuat Kris menatap lucu pada wanita itu..

"Kau sangat lucu,kau hampir melukai pria lemah yg sedang sakit" ucap Kris mencium pipi Somi,.

Sikap pria itu membuat hati Somi tidak tenang,jantungnya berdegup kencang,ingin rasanya waktu berhenti saat itu juga.Somi menatap pria itu yg duduk menunggunya di sofa,di dalam hatinya bahagia dan khawatir bercampur aduk.

Selesai makan malam,Somi menyiapkan obat" an yg di resepkan oleh dokter untuk Kris.

"Kris,apa kau mengkonsumsi obat" ,seperti obat tidur .? Tanya Somi sembari menyiapkan obat" an yg akan di konsumsi Kris.

"Iya,obat" itu sudah lama aku konsumsi,dengan meminum itu aku bisa tertidur".ucap Kris yg menyantap potongan buah yg di siapkan oleh Somi.

"Bisakah kau berhenti mengkonsumsinya?!.tanya Somi pada Kris.

"Aku sudah memiliki obat yg baru,aku berhenti meminumnya beberapa hari yang lalu."! Ucap Kris.

"Obat baru seperti apa "? Tanya Somi yg berpikir bahwa obat yg baru itu adalah obat yg mungkin berbahaya.

"Kau,,kau adalah obat tidur ku yg baru"! Ucap Kris tersenyum menatap wajah khawatir Somi,Somi hanya tersenyum menatap pria itu,di satu sisi dia takjub dengan pria itu,tapi di satu sisi di kasihan pada pria itu,yg bahkan tidur pun Dy kesulitan.

"Apakah kau tidak ingin bercerita banyak hal pada ku.." tanya Somi menatap pria itu,berharap Somi bisa tau masa lalu pria itu.

"Kau akan tau,saat kau berada bersama ku selamanya"! Ucap Kris yg berharap wanita itu akan selalu bersamanya.

"Baiklah,,aku akan menunggu mu menceritakannya"! Ucap Somi.

Cahaya redup lampu tidak membuat wanita itu memejamkan matanya,,pikiranya berkelana ,membayangkan jahatnya dirinya yg membuat hubungan Kris dan ibunya renggang.Somi mengingat sosok ibunya,yg pasti akan menentangnya juga.

Somi menatap sosok Kris yg tertidur lelap di sebelahnya sambil menggenggam tanganya,seolah-olah pria itu sangat membutuhkannya.

Di satu sisi Somi Bahkan belum menjawab perasaaan Kris,Somi berharap pria itu tidak pernah menanyakannya kembali.

Somi berusaha menenangkan pikiranya ,dan mencoba memejamkan matanya,berharap hari esok akan menjadi hari yg lebih baik.