Chereads / Blood,Sweat and Tears / Chapter 25 - Episode 25

Chapter 25 - Episode 25

Di rumah sakit Rena di rawat.

##

Mata Rena tertuju pada sosok wanita paruh baya ,dengan kulit yg putih,rambut pendek,mengenakan stelan dress dengan blazer merah dengan kaca mata hitamnya berdiri tepat di sebelahnya.

"Apa kau wanita yg bernama Rena,,ibu Jeon Somi.??" Tanya Wanita paruh baya itu melepas kaca mata hitamnya.

"Eya,,Dea Putre ku."! Jawab Rena menatap wanita itu bingung,.

"Oh..ternyata kau stroke,pantas putri mu mengincar putra ku yg kaya,,dia anak yg sangat berbakti pada ibunya"! Ucap wanita itu yg merupakan ibunya Kriss.

"Apa yang kau katakan"? Tanya Rena.

"Perkenalkan aku Seo Ran,ibu dari pria yg coba putri mu dekati,,! 

"Pasti dia sangat kesulitan memiliki ibu seperti mu,hingga dia harus melemparkan dirinya pada pria" kaya"! Ucap Seo Ran .

"Putre ku tedak seperte etu"! Jawab Rena yg menahan sakit di dadanya.

"Suru putri mu menjauhi putra ku,atau aku akan memberi pelajaran padanya,aku bisa melakukan apa saja yg membuat dia tidak akan bisa melupakan sakitnya". Ucap seo ran yg menatap kesal pada Rena.

"Jangan sakete putre ku"!!..ucap Rena.

"Diam lah,,kau cukup mendengar,aku tidak mengerti apa yg kau ucapkan,ini uang gunakanlah untuk biaya mu,dan suruh putri mu jangan mendekati putra ku lagi." Ancam Seo Ran ,sembil meletakkan segepok uang di tangan Rena, dan melangkah pergi.

"Ambel ene.."! Ucap Rena melempar segepok uang tepat di kepala Seo Ran,.

"Aku mengatakannya sekali lagi,,jika kau tidak menerimanya,kau harus memastikan putri mu menjauhi putra ku"!. Balas Seo Ran mengambil uang itu dan pergi.

Dengan tubuh yg bergetar tampak keringat membasahi tubuh Rena,jantungnya terasa sangat sakit Mendengar perkataan wanita itu,hingga dia tidak sadarkan diri.

Somi berlari di sepanjang koridor rumah sakit,wajahnya panik dengan keringat mengucur di dahinya,hingga dia tiba di pintu UGD.Tampak Lucas dari kaca transparan itu sedang mengobrol bersama dokter dan beberapa suster.Tubuhnya terasa lemas,Somi takut membayangkan apa yg akan iya dengar,terlihat wajah Lucas sangat khawatir dari kaca itu.

"Somi…!" Sapa Lucas yg melihat tubuh Somi terduduk di lantai rumah sakit.

"Apa yg terjadi dengan ibu ku"?? Tanya Somi yg menatap Lucas ,tak sanggup iya melangkahkan kakinya,hingga Lucas memapah wanita itu mendudukkanya di sebuah kursi.

"Jantung ibu mu tiba" berhenti ,itu membuat ku sangat panik"! Ucap Lucas yg masih mengingat kejadian itu.

"Lalu bagaimana dengan ibu ku"!.tanya Somi yg tidak dapat menahan bendungan air matanya.

"Jantungnya sudah kembali berdetak,namun sangat  buruk,,kami tidak bisa menjamin, keadaan yg lebih buruk bisa saja terjadi"!. Ucap Lucas yg cukup sedih menatap Somi.

"Ma….mama…..!!" Tangis Somi yg menjadi-jadi,membuat Lucas tidak sanggup melihat wanita itu.

Lucas memeluk erat tubuh Somi yg bergetar meluapkan tangisnya,Lucas mengingat kembali saat ibu angkatnya menghembuskan nafas terakhir tepat di depan matanya,rasanya iya kehilangan separuh jiwanya.seperti itulah yg di rasakan Somi,di saat iya tau kematian bisa kapan saja menghampiri ibunya .

Somi menatap kosong ibunya yg tak sadarkan diri,dengan begitu banyak selang di tubuhnya,,

"Jika tidak ada kemajuan juga,,dengan berat hati kita akan melepas selang" itu dari tubuh ibu mu"!.ucap salah satu dokter menjelaskan.

Tak terasa air mata kembali menetes dari matanya,belum sempat iya berbicara,bahkan mengucapkan kata perpisahan,.

Terlihat dari jauh,Charlotte melangkah pelan,seakan tidak percaya apa yg terjadi,,di tatapnya wajah pucat Somi dengan tubuh yg masih bergetar.

"Mi,,,apa yg terjadi"!!? Tanya Charlotte menangis.

"Mama Charlotte,,mama…"! Tangis Somi pecah,Charlotte memeluk tubuh Somi erat,,

"kamu harus percaya bahwa Tante akan baik" aja,,.!." Ucap Charlotte menenangkan Somi.

"Tante akan sadar,kamu harus percaya itu mi"!.ucap Charlotte meyakinkan Somi.

"Iya,mama sayang aku,,mama ga bakal pergi ninggalin aku kan Charlotte"!?.tangis Somi..

"Aku percaya mi,,tenanglah,,".

Dengan wajah sembabnya Somi menatap kosong,Charlotte memaksa Somi memakan sedikit makanan,agar perutnya tidak kosong.

"Makan lah sedikit mi,!!' ucap Charlotte yg menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya.

"Kau banyak melamun akhir" ini membuat ku lebih khawatir pada mu"! Ucap Charlotte yg menatap kasihan pada Somi.

"Ayo aku mau liat mama.." ucap Somi..

"Ini Uda malem,,sebaiknya kamu istrahat,biar aku yg jaga Tante" Ucap Charlotte.

"Tapi aku ga bisa ninggalin mama ,tolong biarin aku yg jaga mama,.!" Somi memohon.

"Baiklah,,tapi kau harus beristirahat juga"! Balas Charlotte.

"Iya.." balas Somi lemah.

Somi menggenggam tangan ibunya,berharap tangan itu bergerak dan membelai rambutnya seperti biasanya.

Charlotte memastikan Somi tertidur sambil menggenggam tangan ibunya,,hatinya berdoa agar satu"nya wanita yg paling iya sayangi itu dapat segera sadar.

Di dalam tidurnya Somi bermimpi tidur di pangkuan ibunya,Rena membelai rambut putrinya lembut.

"Somi,,ibu menyayangi mu".ucap Rena dalam mimpi itu,jelas terlihat wajah Rena tampak berseri dan tak tampak penyakit stroke di tubuhnya.

"Tetaplah menjadi gadis yang kuat,ibu tak pernah menyalah kan mu,apa pun keputusan mu,siapa pun yg kau sayangi,jangan pernah menyia-nyiakanya." Ucap Rena yg terdengar jelas di telinga Somi.Hingga suara alarm terdengar riuh di kamar itu yg mengagetkan Somi dan Charlotte .

Banyak dokter masuk ke ruangan itu,mencoba memberi pertolongan ,berharap masih ada ke ajaiban.

Somi terdiam,menatap lalu lalang orang" yg sudah pergi meninggalkan pemakaman itu,hanya Charlotte yg menemaninya saat itu,terasa perih di matanya yg sudah tidak sanggup menangis,terlihat Dy semakin kuat menghadapinya.

"Somi….rumah paman terbuka untuk mu,kapan pun kau mau datang".Ucap Hong Sik pada Somi yg masih menatap kosong pada makam ibunya.

"Baiklah,paman pergi dulu,pikirkan apa yg paman ucapkan tadi" .Ucap hong Sik melangkah menjauh dari pemakaman.

"Aku akan pulang ke Apartement ku ,"!.ucap Somi pelan.

"Apa kau yakin,?,baiklah aku akan menemani mu!".

Sepanjang perjalanan tidak ada sepatah katapun yg terucap dari bibir Somi,hanya tatapan kosong,bayangan mimpi tentang ibunya semalam sedikit membuatnya tenang,karna ibunya tampak bugar dan sehat,dia tidak perlu tidur di kasur rumah sakit seharian lagi tenang Somi dalam hatinya.

"Pulang lah,kau cukup kelelahan menemaniku beberapa hari ini".Ucap Somi menatap Charlotte yg kelelahan.

"Aku baik" saja,aku tidak tega meninggalkan mu sendirian,'!.balas Charlotte.

"Kau tidak perlu khawatir,aku sudah ikhlas dengan semuanya,jadi pulang lah,aku sedang ingin sendiri"! Jawab Somi.

"Baiklah,jika ada sesuatu,segera hubungi aku,jangan hanya menangis,makan lah sesuatu."! Ucap Charlotte menasehati Somi.

"iya..!" Balas Somi tersenyum,itu kali pertama Charllotte menatap gadis itu tersenyum sejak 2 hari itu.

Charlotte melambaikan tanganya menatap Somi yg perlahan menghilang dri kaca spion mobilnya,tak tega iya meninggalkan wanita itu sendiri,tapi dia juga tidak bisa memaksa Somi untuk mengijinkanya selalu bersamanya.

Somi berjalan menuju wastafel,membasuh wajahnya yg sembab,terlihat mata panda menghiasi matanya,serta suaranya yg parau.Kembali iya men

arik nafasnya yg masih terasa sesak karna dia mencoba menahan tangisnya.

Terlihat lampu yg renang" membuat tubuhnya yg lelah terasa ngantuk,di rebahkanya tubuhnya di tempat tidurnya,,kembali tanpa terasa air mengalir dari ujung matanya,air itu terasa hangat mengisyaratkan bahwa matanya sudah sangat lelah.Tanpa sadar Somi sudah terlelap dan bermimpi.