Chereads / Blood,Sweat and Tears / Chapter 24 - Episode 24

Chapter 24 - Episode 24

Lama Somi menatap kasur empuk yg biasa iya gunakan bersama Kris,masih terbayang jelas bayangan pria itu tertidur pulas menggenggam tanganya.

"Ini akan menemani mu tertidur pulas", gumam Somi sembari menggantung benda penangkal mimpi di tiang besi tempat tidur Kris.

Somi mengelus kasur Kris sedih,mungkin ini kali terakhirnya menatap tempat tidur itu,terasa perih di hatinya meninggalkan pria itu,setelah sebelumnya pria itu berubah,sangat bahagia,Somi tau perasaanya terhadap pria itu pun sama,perasaan itu tumbuh bagai bunga mawar yg mekar setiap pagi,.

Somi keluar dari apartement itu tanpa membawa apa",karna semua yg dia pakai di apartement itu adalah pemberian Kris.Somi menyerahkan kartu akses apartement Kris pada reseptionis apartment mewah itu..

#

Somi dan Charlotte kelelahan mempersiapkan kepindahan Somi ke Apartement barunya.

"Huff,kau yakin mau pindah hari ini?" tanya Charlotte yg mengusap dahinya yg basah.

"Iya,Semua barang akan tiba hari ini"!. Ucap Somi.

"Bukankah ini terlalu jauh dari rumah sakit Tante"? tanya Charlotte yg penasaran melihat Somi yg pindah jauh dari kota.

"Ini lebih baik,,biaya hidup murah,aku akan mencari pekerjaan baru di sini"! jawab Somi tenang,.

"Baiklah,aku mendukung semua keputusan mu mi"! balas Charlotte memeluk Somi erat.

"Baiklah mari kita beres"!" ucap Charlotte yg tiba" sangat semangat"!.membuat Somi tersenyum menatap Charlotte .

Tepat pukul 7 malam,Somi dan Charlotte tampak terkapar kelelahan setelah beberes semua barang" apartement Somi,,dengan tubuh yg basah oleh keringat Somi dan Charlotte yg sudah kegerahan mencoba meneguk beberapa minuman dingin.

"Aku kelelahan mi,,!" Ucap Charlotte yg mengibas-ibas kan tanganya ke panaskan..

"Beristirahat  lah sebentar lagi,,lalu mandi,aku akan memesan makanan"! Ucap Somi.

"Baiklah aku ingin makan nasi goreng ,ayam goreng,bir,aku harap kau memesan semuanya"!.Ucap Charlotte yg sudah kelaparan.

"Baiklah nyonya Charlotte"! jawab Somi yg tertawa menatap wajah kelaparan Charlotte.

Somi menatap jam dinding,ntah kenapa dia masih memikirkan Kriss,dia sangat khawatir karna  belum sempat berpamitan pada pria itu,Somi berharap melupakannya,dan berharap tidak pernah bertemu dengan pria itu lagi,tak lupa Somi mengganti nomor handphonenya agar tidak dapat di hubungi pria itu.

"Dia pasti belum pulang"! Gumam Somi dalam hatinya..

Hujan shower membasahi tubuh Somi yg lengket akibat keringat yg seharian membasahi tubuhnya,,terasa segar ,seakan-akan lelah itu hilang,kembali iya mengingat kesan pertamanya yang hampir melukai Kriss di kamar mandi,,sontak Somi merasa malu mengingatnya.

"Heiii…cepat lah mi,lambung ku sudah tidak bersahabat" ucap Charlotte yg sudah bersiap menyantap makanan yg tersaji di meja"!.

"Iya" sabar,,"!.balas Somi yg yg berusaha mencepol rambut panjangnya.

"Kau mandi seperti Cinderella,kau lupa teman mu sudah sekarat"!.Ucap Charlotte yg memasang raut wajah manyun.

"Ha..ha..Mari kita makan,,masih aja ngambek"! Balas Somi meledek Charlotte..

Dengan  perut yg sudah terisi,dua gadis ini tidak lupa menyiapkan bir yg sudah mereka beli,ya karna Charlotte adalah peminum yg handal.

"Minum lah sedikit,ini bisa menghangatkan tubuh" ucap Charlotte menyodorkan segelas bir pada Somi.

"Baiklah hanya segelas",balas Somi,mengambil gelas itu dan meneguknya.

"Bagaimana,,?!" Tanya Charlotte menatap Somi.

"Tidak buruk"! Balas Somi tertawa..

"Kau harus terbiasa melakukanya,bukankah memalukan suatu saat kau minum dan tiba" pingsan karna mabuk"!..ucap Charlotte meledek Somi yg sedari dulu selalu menjadi wanita yg baik dan polos di mata Charlotte.

"Baiklah,,aku akan menjadi wanita kuat seperti mu"! Balas Somi yg meneguk satu gelas bir lagi.

Jelas di hatinya dia ingin melupakan sejenak Kris di pikiranya,,bayangan pria itu selalu memenuhi pikiranya,,ntah apa yg sedang pria itu lakukan,,apakah dia tidur dengan nyenyak,ucap Somi di hatinya.

Somi terlelap di meja,dia tertidur pulas membuat Charlotte kesulitan memapah tubuh Somi.

"Kau peminum yg buruk,"! Gumam Charlotte memapah tubuh Somi,merabahkan tubuh Somi di tempat tidurnya,hingga tangan Somi menarik Charlotte .

"Kriss,,kriisss…"! Gumam Somi yg membuat Charlotte tidak yakin dengan apa yg iya dengar.

"Mi…apa yg kau katakan"!? Tanya Charlotte menepuk pipi Somi,terdengar Somi sudah sangat akrab dengan pria yg bernama Kris itu.

Charlotte berusaha melupakan apa yg iya dengar,dia berharap Somi tidak memiliki hubungan dengan pria kaya itu,.

#

Tepat pukul 09.00 malam.

Kris berjalan memasuki Lobby,,tak sabar iya ingin menemui wanita yg sedari tadi dia hubungi tapi tidak aktif,,.Tidak ada fikiran negatif di dalam benaknya,.

Kris masuk ke Apartementnya,tampak gelap tidak ada tanda" Somi di ruangan itu.

"Somi….??" Panggil Kris,yg berpikir Somi sedang di kamar tertidur.

Kris melangkah membuka kamar,,tak juga iya menemukan sosok Somi,dari jauh iya menatap benda yg pernah iya cari,.

"Penangkal mimpi buruk..?,sejak kapan benda ini disini"!? Gumam Kris menyentuh benda itu.

"Somi…?" Panggil Kris memeriksa toilet,Kris mencoba menghubungi handphone wanita itu tidak aktif,,tidak biasanya wanita itu pergi tanpa mengabarinya.

Tetapi Kris masih berpikir positif,"mungkin Somi akan pulang sebentar lagi "gumam pria itu di hatinya.

Selesai menyegarkan tubuhnya,Kris berjalan  mencari sosok Somi di kamarnya,,hingga matanya tertuju pada selembar kertas di atas laci meja rias Somi.

Kris aku berpikir untuk mengakhiri pekerjaan ini.

Maafkan aku tidak mengatakan langsung pada mu,aku sudah memikirnya sebelumnya.

Kuharap kau bahagia dan sehat selalu.

Tolong lupakan dan jangan mencari aku.

Somi

Kris terdiam menatap selembar kertas di genggamannya,dia tak menyangka wanita itu pergi meninggalkannnya.

Kris berlari menuju lobby tanpa memperdulikan tatapan orang padanya yg tampak tergesa-gesa,,

"Apa ada seorang wanita yg meninggalkan kartu akses apartemen ku sebelumnya"?! Tanya Kris dengan nafas terngah-engah,dan peluh yg menetes dari keningnya.

"Oh wanita itu,,iya dia mengembalikan kartunya,tadi siang di jam 12 siang,"ucap reseptionis yg mengecheck buku di tanganya.

Kris berjalan kembali ke Apartementnya,mencoba menghubungi kembali nomor Somi,tapi tetap tidak aktif,.hingga dia menghubungi Jemz.

"Aku ingin kau melacak keberadaan Somi,cari tahu rumah sakit,atau Apartementnya yg dulu,kemungkinan dia kembali kesana" ! Ucap Kris yg tampak khawatir dengan wanita itu,belum sempat jemz bertanya Kris sudah mengakhiri panggilannya .

Kris terduduk di sofa,menghisap sebatang rokok di tanganya,dia masih tidak percaya wanita itu pergi meninggalkannya,setelah dia merasa bahwa mereka sudah sangat dekat dan nyaman.