Kami langsung pergi menuju kristal teleportasi untuk kembali ke permukaan. Setelah sampai kembali ke kota, tujuan kami selanjutnya adalah guild petualang. Karena setiap ada petualang yang berhasil menyelesaikan dungeon, harus ada laporan masuk ke mereka. Kalau tidak, hasil dari perjuangan kami tidak akan tercatat ke dalam guild.
Hal ini untuk menghindari petualang lain melakukan hal yang sama dalam waktu dekat. Karena pernah ada catatan kalau dungeon terlalu sering diselesaikan tanpa adanya jeda waktu, kemungkinan besar dungeon tersebut akan menghilang karena kehabisan energi.
Pada beberapa tempat sering dungeon dihilangkan karena akan terlalu membahayakan penduduk sekitar. Sehingga dungeon yang masih ada saat ini semuanya di bawah pengawasan guild petualangan dan penguasa setempat.
Penguasa sekitar bertanggung jawab untuk membiarkan dungeon untuk memproduksi sumber daya atau memusnahkan dungeon untuk selamanya. Karena meskipun akan hilang, setelah beberapa waktu berlalu, mereka akan muncul lagi. Namun bisa muncul di tempat lain yang juga memiliki leyline dan memungkinkan untuk kebangiktan dungeon.
Dungeon merupakan sumber bencana, namun juga merupakan sumber penghasilan untuk guild dan juga para petualang. Drop item yang mereka dapatkan memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan dengan transaksi jual beli. Karena itulah, kebanyakan penguasa setempat akan membiarkan dungeon eksis selama tidak terlalu membahayakan.
Perjalanan hanya berlangsung beberapa menit saja hingga kami sampai ke guild petualangan cabang Delta. Saat ini aku sudah kembali ke wujud goblin seperti semula. Karena tidak mungkin kami bisa menjelaskan ada orang yang muncul di dalam dungeon namun tidak pernah melewati pintu masuk. Kalau ada kesempatan, nantinya aku akan memperkenalkan wujud manusia milikku kepada dunia. Namun aku akan lebih sering menggunakan wujudku sebagai goblin untuk bertarung.
"Kreak*
Hilda dan yang lain mulai memasuki guild petualang. Semua orang yang ada di dalam melirik ke arah kami. Melihat pakaian mereka yang masih kotor dan beberapa bekas luka yang nampak, semua laki-laki di ruangan bersiul ke arah kami.
Semua tanggapan mereka tidak kami gubris sama sekali dan kami menuju meja resepsionis. Muka dari petugas sepertinya cukup prihatin melihat kondisi perlengkapan kami.
"Selamat datang tim Valkyrie. Ada yang bisa kami bantu? Apakah kalian mengalami insiden kembali saat berada di dalam dungeon?" Tanya petugas guild dengan nada khawatir.
"Kami ingin melaporkan progress kami melewati dungeon. " Ucap Leia sambil menaruh sebuah barang di meja.
"I.. Ini!! Mohon tunggu sebentar, saya akan segera memanggil guild master terlebih dahulu. Silahkan tunggu di ruang privat sambil menunggu beliau datang!"
Kami semua mengangguk dan memasuki ruangan yang ditunjuk. Ruangan ini memiliki fasilitas yang nyaman. Karena biasanya hanya petualang ranking A dan S yang menggunakan tempat ini.
Pertemuan mereka dengan client harus dengan prinsip kerahasiaan sehingga ruangan ini dipakai untuk proses penerimaan dan penyelesaian quest. Detail dari quest ranking A keatas juga biasanya tidak pernah ditulis di papan quest. Kebanyakan berasal dari mulut client langsung atau petugas guild yang menawarkannya kepada petualang dengan ranking tersebut.
Sambil menunggu, kami istirahat sejenak sambil aku memijat-mijat tubuh Leia dan yang lain. Mumpung tidak ada yang melihat kami, aku segera memberikan mereka pijat agar badan mereka agak enakan. Serta juga meningkatkan pemulihan mereka dari luka. Tidak mungkin aku melakukan pijat full course di tempat ini. Nantinya suara mereka bisa merangsang semua laki-laki yang ada di dalam guild.
*ehm.. Ah… *
Meskipun begitu, suara mereka masih ada yang keluar dari mulut mereka. Untungnya suara tersebut terlalu keras sehingga orang di luar ruangan tidak bisa mendengar nya. Beberapa menit menunggu, akhirnya guild master datang ke tempat ini. Aku menghentikan pijatanku sebelum mereka datang. Leia dan lain juga merapikan pakaian mereka agar lebih terlihat proper.
Guild master duduk kemudian menghadap kami dan berkata "Mohon maaf karena lama menunggu. Aku sudah mendengarnya dari resepsionis. Jadi kalian berhasil menaklukan dungeon Goblin Den? "
"Benar sekali, Guild Master. Pasti nya resepsionis sudah menyerahkan Dungeon sigil. Kami baru saja mendapatkan nya setelah menyelesaikan dungeon level 50." Ucap Leia mewakili tim kami berbicara kepada Guild Master.
Dungeon Sigil merupakan sebuah benda yang pasti didapat setelah mencapai lantai akhir di setiap dungeon. Item ini pasti akan muncul tanpa terkecuali selama dungeon tersebut berhasil ditaklukan. Namun untuk satu tim, hanya satu sigil yang bisa didapatkan. Karena itulah, pernah ada insiden tim yang memperebutkan kepemilikan sigil ini dan terjadi perkelahian internal di antara mereka.
Meskipun guild card milik Hilda dan yang lain akan mencatat secara otomatis ketika kami berhasil menyelesaikan dungeon. Sigil ini dapat digunakan sebagai lencana prestige yang bisa kami banggakan. Karena banyak sekali petualang yang menginginkan hal ini.
Biasanya beberapa guild atau tim petualang ranking tinggi akan membawa Sigil tersebut kemana-mana. Untuk menunjukkan kemampuan tim mereka. Namun ada juga yang menyerahkan Sigil tersebut kepada Guild untuk ditukar menjadi uang.
Guild Master menatap Leia dan bertanya "apa yang akan kalian lakukan untuk Sigil ini. Apakah kalian akan menjualnya? Atau mengambilnya untuk tim kalian?"
("Bagaimana Will, apa yang akan kita lakukan untuk Sigil ini?") Leia menanyakan keputusan ini kepadaku.
("Kalau kita jual saja bagaiamana? Lagipula hampir tidak ada gunanya kita memiliki benda ini. Lebih baik kita gunakan uang dari penjualan benda ini untuk persiapan membangun rumah untuk tim kita dan keperluan lainnya.") Jawabku kepada Leia.
("Baiklah kalau begitu, kalian semua juga setuju kan?") Semua tim Valkyrie yang mendengar telepati itu mengangguk kan kepala mereka.
"Kami sudah sepakat untuk menjual benda ini. Berikan kami harga yang sesuai."
"Baiklah kalau begitu, uangnya akan segera saya siapkan. Mohon tunggu sebentar."
Guild Master langsung meminta kepada resepsionis yang berada di belakang untuk segera memberikan uang untuk pembelian dungeon Sigil yang kami miliki. Harga dari Sigil ini kurang lebih puluhan platinum koin untuk middle dungeon.
Guild petualang sangat mencari Sigil ini karena akan meningkatkan prestasi mereka dari guild sekitar. Cabang Guild yang memiliki prestasi akan mendapatkan beberapa keuntungan dari guild pusat.
Selain itu, Sigil juga banyak dicari oleh para peneliti di ibukota. Karena kebanyakan petualang menolak untuk menjual Sigil mereka. Kami termasuk tim yang cukup aneh tidak menyimpan benda ini.
Setelah menunggu beberapa menit, resepsionis datang kembali ke dalam ruangan. Ia membawa uang sejumlah 12 platinum coin, guild Master sendiri yang menyerahkan ya.
"Ini uang sejumlah 12 platinum coin. Kalian semua juga akan mendapatkan peningkatan ranking menjadi petualang ranking A. Kami harap kalian akan terus berjuang untuk menjadi petualang terbaik."
"Terima kasih, guild Master."
Kami segera meningkatkan kartu petualang milik mereka berempat. Kali ini mereka mendapatkan kartu berwarna emas yang menandakan ranking A. Mimpiku untuk membawa tim Valkyrie menjadi ranking S sebentar lagi akan tiba.
Biasanya untuk mendapatkan ranking A, sebuah party harus melakukan banyak quest dengan tingkat kesulitan yang sama dan lulus ujian dari guild. Namun kami memilih jalan pintas dengan menyelesaikan middle dungeon.
Untuk ranking S sendiri juga sama. Kalau kami berhasil menaklukan high dungeon. Party kami akan menjadi ranking S. Sebelum sampai ke sana, aku harus menjadi ranking A terlebih dahulu. Karena hanya party dengan ranking A yang bisa memasuki high level dungeon.
Melihat kejadian hari ini, awalnya aku berniat untuk menaklukan dungeon Goblin Den juga. Namun mengingat masalah waktu untuk dungeon harus istirahat, aku rasa diskusi dengan Putri Christine harus dilakukan terlebih dahulu. Karena aku juga ingin memiliki identitas untuk wujud manusia, tidak hanya wujud goblin ku untuk saat ini.
Terutama mengenai siapa yang harus maju ke dalam duel. Rencana awalnya Hilda atau Sera akan masuk ke panggung sebagai Tamer dan aku sebagai monster yang akan bertempur. Namun skill [transform] mengubah banyak rencana. Meskipun sebenarnya kemungkinan menang akan lebih besar kalau aku sebagai goblin, karena tidak perlu menghabiskan mana untuk menggunakan sihir [transform].
Malam ini kami semua istirahat di kamar setelah aku melakukan pijat kepada Hilda dan yang lain. Besok kami akan langsung kembali ke kota Aera untuk melaporkan situasi kami dan membahas rencana berikutnya dengan tuan Putri.
Rencana awalnya kami akan pergi ke wilayah timur untuk mencari bahan tambang untuk penempaan besi. Entah apakah kami akan melakukan hal yang sama atau tidak. Karena aku juga ingin meningkatkan ranking petualang sebagai Williams.
Mungkin saja tuan putri bisa membantuku untuk meningkatkan ranking secara cepat. Namun aku tidak suka cara instan seperti itu. Lebih baik aku menikmati proses meningkatkan ranking dengan cara sendiri. Lagipula kalau itu aku lakukan, aku takut untuk memiliki hutang budi dengan tuan putri. Entah apa nanti yang akan dia minta sebagai ganti atas bantuan yang ia berikan.
Aku tidak sabar untuk berpetualang dengan identitas yang baru.