Chapter 229 - DIBELENGGU

Kegelapan itu tak terbatas dan tampak abadi.

Lois mengambang di ruang ini. Kekuatan tertentu di dadanya meneriakkan beberapa kata yang tidak bisa dia dengar dengan jelas. Tapi kata-katanya begitu kuat sehingga kegelapan hampir mulai melanda, seolah badai akan datang.

Tiba-tiba, tanaman merambat hijau tua dengan cepat bangkit dari tanah di samping kaki Lois dan mengencangkan cengkeramannya di sekelilingnya dalam beberapa detik. Duri merah tua pada mereka ditutupi dengan darah manusia kering, dan bau manis yang berbahaya darinya dapat melumpuhkan orang dengan mudah.

Lois berusaha sangat keras. Dia mencoba merapal mantra, tetapi tidak ada kekuatan spiritual yang tersisa di ruang aneh ini.

Duri itu menusuk dengan keras ke tubuh Lois dan rasa sakit yang tak tertahankan membuatnya menangis keras seperti Elvis. Dan, pada saat yang sama, seluruh tubuhnya terasa membeku.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS