Chapter 225 - KESEDIHAN

Di samping gerbang Kecamatan Aderon yang menuju ke pasar, orang-orang sedih berkumpul. Beberapa diam, sementara yang lain menangis. Banyak wanita muda saling berpelukan, meneteskan air mata.

Betty, Joanna, dan Simon melihat orang-orang ini di jalan segera setelah mereka keluar dari Copper Coronet. Pada saat yang sama, mereka melihat pemberitahuan di tembok kota.

Mereka tidak bisa membaca, tetapi warna pemberitahuan memberitahu mereka bahwa ini adalah obituari.

"Siapa tokoh penting yang meninggal?" tanya Betty penasaran. Dalam benaknya, dia tidak melihat alasan mengapa orang-orang miskin di Aderon ini harus menangisi kematian orang penting, katakanlah, seorang bangsawan atau seorang kardinal.

Karena penasaran, Betty bertanya kepada dua penjaga gerbang yang juga tampak sedih, "Bolehkah Aku bertanya tentang apa pemberitahuan ini?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS