"Kita tidak bisa melakukan apapun, semua serahkan kepada polisi dan menyidik masalah ini. Dan kita harus waspada, pembunuh itu ada dimana-mana." tukas Elang.
"Ini mengerikan bukan?"
"Sudah pasti."
Ceklekk, Algara muncul dari balik pintu. Mereka pun bersamaan melihat ke arah Algara. "Apa kau sudah mengurus gadis itu?" tanya Elang.
"Sudah, sekarang dia bersama Angel." jawab Algara sembari duduk ditempatnya.
"Sepertinya kalian sangat dekat?" tanya Elang, ia ingin mengetahui hubungan Algara dengan gadis itu.
"Iya, aku berteman dengannya sejak Esde dan Esempe. Lalu dia pindah keluar negri bersama keluarganya. Ah keluarga kami juga dekat." jawab Algara.
"Apa kau menyukainya?" tanya lagi.
"Tidak, mungkin belum." ujar Algara.
Elang terdiam, ketika dirinya menemukan perasaan yang selama ini tak pernah ia rasakan. Tapi sahabatnya sudah mendahuluinya. Lalu apa yang akan ia lakukan?
****