Pelangi memaksa dirinya untuk pergi dari tempatnya saat ini, setelah dirinya sadar. Pelangi berusaha mencari keberadaan kekasihnya. Namun, nyatanya Bara tak ada di sisinya saat ini. Pelangi mencopot selang infus yang masih menempel pada tangannya, dengan perlahan ia turun dari kasurnya. Begitu hati-hati karena kepalanya masih terasa pusing, begitu juga dengan tangannya yang terasa perih, setelah Pelangi mencopot infusnya.
"Sayang, kau dimana? Aku rindu," lirihnya yang terus berjalan, dengan menyembulkan kepalanya keluar pintu, melihat situasi terasa aman atau tidak untuk dirinya keluar dari ruangan pasien. Dengan perlahan dan penuh kewaspadaan, Pelangi berjalan keluar, tak lupa ia menyabet sweaternya yang berada di tepi sofa.
Pelangi terus berjalan, hingga matanya menangkap sebuah pintu yang terbuka sedikit, menanpakkan wajah Aditya tengah memeluk Aranya yang terlihat begitu sedih.
"Ini semua salah papa ma, maafkan papa La," lirih Aditya merasa bersalah.