"Kamu ini maunya apa? kurang puas apa membuatku seperti tahanan? Aku ini istri kamu mas, bukan maling yang harus kamu penjarakan," Maura sungguh tak terima dengan pengekangan yang dilakukan Erga padanya.
Semenjak dokter mengatakan Maura sehat, Erga selalu membatasi aktifitasnya. Banyak hal yang di larang suaminya untuk dirinya lakukan, Maura sangat tahu semua ini Erga lakukan demi menjaga kesehatannya agar tidak kelelahan dan berakhir jatuh sakit. Namun, Maura terlalu jengah berada dirumah dan terus-terusan di kekang oleh suaminya.
"Aku melakukan ini, untuk kebaikanmu sayang, jadi ku mohon mengertilah,"
"Nggak mas, justru dengan perlakuanmu yang seperti ini aku akan stres dan kembali sakit," protes Maura.
"Mengertilah sayang, semua ini demi kebaikanmu, jadi turuti saja aturan yang ku berikan untukmu,"
"Dasar egois, dengan begini kamu justru akan membunuhku secara perlahan," sarkas Maura kemudian pergi dan membanting pintu kamarnya, membuat Erga mengelus dadanya.